Page 32 - JaKita Edisi 11 Tahun 2021
P. 32

32    SENI DAN BUDAYA





         LENGGAK-LENGGOK


         BLENGGO DARI BETAWI





         Tari Blenggo mempunyai                              atu lagi kesenian Betawi warisan leluhur
                                                             mengandung kearifan lokal yang  patut
         empat gerakan inti, yakni salam,              Sdilestarikan. Tari Blenggo namanya. Seni tari
         membungkuk, berputar, dan                      yang mengiringi kesenian Rebana  Biang ini menjadi
         salam penutup. Gerakan salam                   suguhan dinamis. Gerakan tarinya bisa menjadi
         melambangkan keselamatan,                      penyemangat. Dahulu, Blenggo dilakukan anak-anak
                                                        muda seusai mengaji.
         kedamaian, ketentraman, dan
         keamanan.                                      Tari Blenggo sarat dengan nuansa Islam. Kata Blenggo
                                                        sendiri berarti tari.  Orang Betawi menyebutnya
                                                        lenggak-lenggok, gerakan yang biasa dilakukan
                                                        dalam sebuah tarian.

                                                        Pegiat seni Rebana Biang Abdurohman mengungkap,
                                                        Blenggo hanya bisa ditampilkan dengan iringan
                                                        Rebana Biang. Tidak ada Rebana Biang tanpa
                                                        Blenggo.“Sekarang yang punya Blenggo ya, seni
                                                        Rebana Biang,” kata pria yang biasa disapa Wan
              Tari                                      Rohman  ketika ditemui Jakita di sanggar sederhana
                                                        miliknya di Ciganjur, Jakarta Selatan.
              Blenggo                                   Sebenarnya,  seni  tari  Blenggo  dibagi  menjadi  dua,

                                                        yakni Blenggo Rebana yang ditekuni oleh Wan
                                                        Rohman, dan Blenggo Ajeng yang dimainkan dengan
              Dikembangkan tahun 1825                   iringan musik Gamelan Ajeng. Sayangnya,  Blenggo
                                                        Ajeng  tak lagi  terdengar  gaungnya.  “Blenggo
              Diajarkan turun temurun                   Rebanalah yang masih dikenal masyarakat Betawi
                                                        hingga sekarang,” ujar Wan Rohman.
              Diiringi musik Rebana Biang
                                                        Wan  Rohman   menuturkan, Blenggo dikembangkan
              Gerakan tarinya berupa jurus              pada tahun 1825 oleh Kyai Tua Kumis usai mengajar
              silat dasar                               mengaji  anak-anak muda  di  Ciganjur,  Jakarta
                                                        Selatan.  Hingga kini tradisi itu terus dipertahankan
              Ada empat gerakan inti pada tari          turun  temurun. Wan Rohman  sendiri  merupakan
                                                        generasi ke empat yang menularkan seni Blenggo
              Ditampilkan pada acara adat               kepada anak dan keponakannya.
              Betawi dan hajatan kampung
                                                        Adaptasi Gerakan Silat

                                                        Wan Rohman menjelaskan, gerakan tari Blenggo
                                                        mengadaptasi dari gerakan silat yang dipadankan
                                     Infografis/Tommy K.R




                         EDISI 11 TAHUN 2021
         Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37