Page 31 - JaKita Edisi 11 Tahun 2021
P. 31

DESTINASI JAKARTA       3131








          Rumah Batik Palbatu memilih untuk fokus pada      pakaian, dipajang dengan rapi. Selain batik
          pembuatan batik menggunakan teknik tulis dan      dengan motif khas Jakarta, ada juga motif
          cap. Kedua teknik tersebut menghasilkan batik     kekinian yang menyesuaikan tren.
          yang indah dan awet. Kini, sudah ada sekitar 50
          motif yang berhasil dibuat. Motif-motif tersebut,   Hari bercerita, dari semua batik yang sudah
          di antaranya adalah penari betawi, penari         dibuat di Rumah Batik Palbatu, batik-batik motif
          topeng, dan beragam jenis kembang.                khas Jakarta memang paling banyak digemari
                                                            pengunjung. Biasanya, mereka yang membeli
          Terbaru,     Rumah     Batik  Palbatu   sedang    adalah para wisatawan yang mencari oleh-oleh
          mengembangkan motif parang kembang yang           khas Ibu Kota.
          berasal dari tanaman, seperti bunga telang,
          kembang sepatu, kembang air mata pengantin,       Dia berharap, antusiasme membeli batik khas
          dan sirih.                                        Jakarta bisa menular kepada orang-orang yang
                                                            tinggal  di  Jakarta.  Dengan  demikian,  produksi
          Selain itu, ada juga motif batik khas Betawi      batik bisa terus berjalan dan motif-motif khas
          bertema kehidupan Jakarta masa kini.  Seperti     Ibu Kota juga akan terus lestari hingga masa
          motif batik yang menggambarkan kehidupan          yang akan datang.   sam
          anak muda Jakarta, serta motif kontemporer
          lainnya.

          Hari  mengatakan,  dari sisi  teknik, Rumah  Batik
          Palbatu sudah bisa memproduksi batik seperti di
          sentra-sentra batik di luar Jakarta. Hanya saja,
          untuk pemasarannya mengalami hambatan
          karena pandemi COVID-19.

          Sebelum pandemi COVID-19, Rumah Batik
          Palbatu bergantung pada pendapatan yang
          berasal dari penjualan dan juga dari siswa yang
          belajar membatik, serta dari kunjungan yang
          didominasi oleh siswa dan mahasiswa.

          “Dulu sebelum pandemi, setiap akhir pekan
          banyak yang berkunjung ke sini. Mereka tidak
          saja yang ingin belajar membatik, tapi juga
          belanja batik. Tapi sekarang sepi,” ujar Hari.

          Hari mengakui, adanya pandemi COVID-19,
          membuat sumber pendapatan  berkurang.  Kini
          mereka hanya mengandalkan pendapatan
          dari penjualan saja yang jumlahnya juga tidak
          seberapa.

          Saat  Jakita mengelilingi ruang pamer yang
          menempati ruang depan, sejumlah batik yang
          masih  berbentuk  kain,  ataupun  sudah  menjadi





                                                                                                       EDISI 11 TAHUN 2021EDISI 11 TAHUN 2021

                                                                                       Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36