Page 47 - MJ Edisi 7 2018
P. 47
RAGAM BETAWI
Saat ini, ada sekitar 15 kepala keluarga yang ikut terlibat dalam pembuatan batik di Terogong. Sebagian dari mereka adalah perempuan berusia 30-40 tahun. Sementara pria
bertugas membuat batik cap.
MOTIF-MOTIF DALAM BATIK BETAWI
“Selembar kain batik dijual seharga Rp
150.000 hingga Rp 500.000. Bahkan,
ada yang mencapai Rp 1 juta tergantung Motif Ondel-Ondel Motif Nusa Kelapa
dari kesulitan pembuatan dan jenis kain
yang digunakan,” ujar Laela. Motif ini diambil dari boneka ondel- Berasal dari desain dari Peta
ondel.
Dia pun bercerita, bahwa batik Be- Ceila yang dibuat pada 1482-
tawi sempat populer pada era VOC. 1521 saat pemerintahan Prabu
Kala itu, pengusaha VOC, Eliza Van Siliwangi.
Zuylen mendirikan usaha batik Betawi.
Dia menjual batik Betawi kepada kolo-
nial Belanda dan kalangan pemerintah.
Zaman VOC batik dijual kepada kelas
menengah atas.
Langkah yang dilakukannya ini
adalah upaya untuk melestarikan batik
Betawi. Laela mengakui batik Terogong Motif Salakanagara
sebenarnya sudah terkenal sejak 1960. Diambil dari kerajaan pertama di
Namun, usaha batik ini lambat laun Betawi yang didirikan oleh Aki Motif Rasamala
menghilang, akibat kalah dengan batik- Tirem 130M. Salakanegara
batik dari daerah lain. Pada era 2000-an, merupakan kepercayaan warga Motif dari pohon Rasamala yang
serbuan batik asal Tiongkok juga mem- terhadap Gunung Salak yang dahulu banyak ditemui di wilayah
buat batik Betawi menghilang perlahan. memiliki sebuah kekuatan besar. Sunda Kelapa (Jakarta).
”Harga batik cetak mesin yang mu-
rah membuat omset penjualan Batik Be-
tawi menurun drastis. Para pengrajin ba-
tik pun beralih profesi,” tutupnya. Kini,
setidaknya, Batik Terogong masih men-
jadi salah satu penopang pelestarian ba-
tik Betawi. han
Infografis/Anggia
Media Jaya Edisi 7 2018 47