Page 50 - MJ Edisi 7 2018
P. 50
SOSOK
Wakadishub DKI Jakarta
Sigit Wijatmoko
Ibarat Bekerja dengan
Kalender Fotokopi
Berangkat dari Kepala Unit Layanan Pengadaan di untutan bekerja secara profesional dan tanggungjawab
Jakarta Timur, kini Sigit Wijatmoko menempati posi- dalam dunia kerja membuatnya terkadang harus banyak
si yang jauh lebih tinggi sebagai Wakil Kepala Dinas Tmengalahkan waktu bersantai bersama keluarga. Apala-
Perhubungan (Wakadishub) DKI Jakarta. Otomatis, gi dalam cakupan pekerjaan Dinas Perhubungan (Dishub) yang
hubungannya sangat erat dengan layanan transportasi bagi
tanggungjawab dan ritme pekerjaan sangat berbeda
warga DKI.
dibandingkan sebelumnya. Menurut Sigit, Dinas Perhubungan adalah sebuah organ-
isasi yang menarik sekaligus menantang. Hal ini karena caku-
pan lingkup pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dishub
sangat kompleks, mulai dari layanan darat, rel, sampai perai-
ran.
"Mulai 2015 saya bergabung sebagai Sekretaris Dinas Per-
hubungan DKI Jakarta, lalu di Juli 2016 kembali mendapat
amanah sebagai Wakadishub. Kenapa saya bilang punya tang-
gung jawab yang kompleks? Karena masalah di DKI ini tidak
hanya soal layanan angkutan umum berbasis jalan saja, tapi
juga rel, dan air. Jadi menurut saya ini adalah tugas yang mulia,
juga penuh konsekuensi," ucap Sigit ketika disambangi Media
Jaya di kantornya beberapa waktu lalu.
Konsekuensi yang dimaksud oleh Bapak tiga putri ini
adalah masalah waktu. Karena dengan kompleksnya pola kerja
Dishub, belum lagi dengan siklus layanan full time, mulai dari
24 jam sampai 365 hari non-stop, membuat dia harus pintar-
pintar berbagi waktu antara keluarga dan pekerjaan.
Hebatnya, kondisi tersebut mulai bisa dilewatinya dengan
komunikasi dan memberikan pengertian bagi istri dan anak-
anaknya. Kadang Sigit tak segan membawa anaknya turut
serta ke lapangan saat bekerja. Hal ini dilakukanya agar ke-
bersamaan dengan keluarga tetap terjaga, tanpa mengesamp-
ingkan tugas dan kewajiban.
"Paling utama bagaimana kita mengatur waktu, ini tan-
tangan besar buat saya. Saat orang libur seperti Lebaran dan
lainnya, kami tetap melayani. Saya ibaratkan bila saya terlam-
bat ambil kalender, jadi saya dapat kalender yang fotocopy.
Di tanggalan itu, tidak ada warna apapun selain abu-abu, alias
nggak ada liburnya," canda Sigit.
Dia menjadikan hal tersebut sebagai porses pembelaja-
ran dan pendewasaan, baik bagi dirinya secara pribadi mau-
50 Media Jaya Edisi 7 2018