Page 46 - MJ Edisi 7 2018
P. 46

RAGAM BETAWI













          Batik Terogong
          Bukti Eksistensi Batik Khas Betawi





         Tak banyak masyarakat yang tahu batik Betawi. Farrel (28) salah satunya. Pria yang bekerja sebagai staf
         pemasaran di salah satu perusahaan start up ini bahkan tak pernah melihat dengan mata kepala sendiri.
         Begitu juga dengan Fenny (25) yang tidak pernah melihat wujud warisan budaya ini. Dia hanya mengenal
         batik di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.








          “Saya lebih mengenal batik-batik di luar
          Jakarta. Ada batik Solo, Yogyakarta dan
          Semarang,” begitu ucap Fenny, belum
          lama ini, ketika ditanya soal batik Be- Foto-foto Media Jaya/Safran. H
          tawi yang memang kurang populer jika
          dibandingkan dengan batik-batik dari
          daerah lain.
            Ya, sebagian masyarakat memang
          belum kenal. Padahal, batik Betawi se-
          benarnya sudah mengakar. Dari berb-
          agai referensi, batik Betawi sudah lama
          dikenal dan populer di Batavia sejak
          abad ke-19. Daerah pembatikan melipu-
          ti Tanah Abang, yakni di Karet Tengsin,
          Karet Semanggi, Bendungan Ilir, Bend-
          ungan Udik, Sukabumi Ilir, Palmerah, Pe-
          tunduan, Kebayoran Lama, Mampang
          Prapatan, dan Tebet.
            Kini, meski jarang terdengar, batik
          Betawi masih lestari. Salah satunya kare-
          na muncul lokasi yang dikenal dengan
          nama Kampung Batik Betawi Terogong.
          Letaknya ada di Jl Terogong III, Cilandak
          Barat,  Jakarta  Selatan.  Kampung  yang   batik di Terogong. Sebagian dari mere-  khas kota Jakarta dan Betawi. Ada juga
          didirikan Siti Laela ini telah berdiri sela-  ka adalah perempuan berusia 30-40 ta-  motif batik yang jarang diketahui ban-
          ma enam tahun.                    hun. Sementara pria bertugas membuat   yak orang seperti burung hong, pohon
            “Tempat ini tidak hanya sebagai tem-  batik cap. “Batik tulis memerlukan waktu   mengkudu, dan bangunan-bangunan
          pat membuat batik, tetapi juga menjadi   1-3 bulan untuk selembar kain, apalagi   sejarah seperti masjid Krukut.
          tujuan wisata lokal maupun asing,” kata   kalau order motif khusus,” tukas Laela.  Sama seperti batik-batik dari daerah
          Laela di Jakarta, baru-baru ini.     Laela mengakui ada berbagao motif   lain, batik tulis Betawi memiliki harga
            Saat ini, ada sekitar 15 kepala kelu-  yang dibuat, yakni ondel-ondel, tanjidor   yang lebih mahal dibandingkan dengan
          arga yang ikut terlibat dalam pembuatan   dan monas,  yang notabene  adalah ciri   batik cap, karena proses pembuatan.



          46 Media Jaya Edisi 7 2018
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51