Page 47 - mediajaya-ed-1-2016
P. 47

47                                                                                         OPINI


















 ROLE MODEL PENGEMBANGAN

 PULAU LAYAK ANAK






 Oleh: Rachmat Hidayat*












          di  sana  telah  tersedia  Ruang  Pub-  perundangan,  dan  pendokumenta-  man  bermain  interaktif  adalah  hal
          lik  Terpadu  Ramah  Anak  (RPTRA)   sian atau pengarsipan.          mutlak yang harus dikerjakan perta-
          yang  mengintegrasikan  semua  ak-   Untuk tataran tampak, maka per-  ma  kali  bila  ingin  menciptakan  dan
          tivitas  dan  kegiatan  yang  ada  di   lu  dikembangkan  Sekolah  Ramah   mendesain pulau yang ramah anak.
          masyarakat  dalam  satu  kawasan   Anak  (SRA)  di  pulau  tersebut,  lalu   Bila lahan yang ada cukup luas,
          terpadu yang ramah anak. Pulau se-  mewujudkan  Puskesmas  Ramah     maka  pembuatan  taman  bermain
          luas 40,10 ha ini, memiliki prasyarat   Anak  (PusRA),  dan  pembangunan   tidak hanya tertuju kepada pemban-
          untuk  dikembangkan  sebagai  pilot   Ruang Publik Terpadu Ramah Anak   gunan  taman  bermain  saja,  namun
          project PLA di Indonesia, bahkan di   (RPTRA).                       dapat  dikembangkan  dan  diinte-
          dunia.                               Keberadaan  taman  bermain  un-  grasikan menjadi RPTRA.
            Dengan  rasio  kepadatan  pen-  tuk  anak  tentu  bisa  dilihat  (seen)   RPTRA  yang  dimaksud  adalah
          duduk  1:200  meter  persegi  telah   dan dirasakan langsung kegunaan-  taman atau ruang yang memadukan
          tersedia  layanan  pendidikan  dasar   nya oleh masyarakat. Ingat, secara   konsep  bermain,  belajar,  berkreasi,
          dari SD hingga SMP. Di samping itu   fitrah  lahiriah,  dunia  anak  adalah   berseni, dan berolahraga, serta be-
          telah tersedia pula layanan keseha-  dunia bermain.                  ragam  aktivitas  warga  masyarakat
          tan  (Puskesmas)  di  pulau  dengan   Anak  tumbuh  dan  berkembang   yang  semuanya  ditujukan  untuk
          jumlah penduduk sekitar 2.000 jiwa   dengan bermain, dan tentu membu-  mendukung pengembangan potensi
          ini.                              tuhkan  tempat  untuk  bermain.  Ke-  anak.
            Sama  seperti  penerapan  perce-  tiadaan taman bermain justru mem-
          patan pelaksanaan KLA di daratan,   buat  anak-anak  bergerombol  liar  di   *Penulis adalah staf BPTSP
          maka untuk Pulau Layak Anak (PLA)   mulut-mulut  gang  dan  rentan  terh-  kantor Kelurahan Kayu Manis,
          di DKI Jakarta, penerapannya dibagi   adap  pengaruh-pengaruh  negatif   Jakarta Timur.
          dalam 2 (dua) tataran konsep.     lingkungan dari orang dewasa.
            Pertama,  tataran  implementa-     Faktor seen ini juga sangat pent-
          si  PLA  yang  dapat  dilihat/tampak   ing  untuk  membuktikan  keseriu-
          (seen)  dan  kedua,  implementa-  san pemerintah dalam mewujudkan
          si perwujudan PLA yang tidak tam-  PLA.  Maka  pemenuhan  kebutu-
          pak (unseen) atau dalam bentuk pe-  han sarana dan prasarana bermain
          menuhan  data  terpilah,  peraturan   anak,  yakni  melalui  perwujudan  ta-




                                                                                    Media Jaya | Nomor 01 Tahun 2016
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52