Page 58 - MJ EDISI 3 2019
P. 58
RAGAM BETAWI
Sri Mulyati, memasukan kue kembang goyang yang sudah terbungkus untuk di packing, industri kecil rumahan juga tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUBE) binaan Dinas
Sosial Provinsi DKI Jakarta.
ampung Kembang Goyang bera- berganti minggu, minggu berganti bu- Di hari biasa Kampung Kembang
da di Jalan Raya Lenteng Agung, lan, pesanan pun terus bertambah. Me- Goyang sepintas sama seperti pemuki-
Ktepatnya di RT 10 RW 02 Kelu- lihat peluang besar ini mendorong se- man warga. Namun menjelang hari raya
rahan Lenteng Agung, Kecamatan Jag- jumlah tetangga memproduksi sendiri Idul Fitri, khususnya kampung itu dipas-
akarsa, Jakarta Selatan. Sejak tahun kue Kembang Goyang sehingga ramain- tikan akan ramai oleh warga yang mem-
2011, kawasan ini menjadi basis usaha ya kawasan tersebut layaknya industry produksi kue kembang goyang. Namun
kue tradisional Betawi. Nama Kampung Kembang Goyang. bila hari-hari biasanya warga yang tetap
Kembang Goyang sendiri baru terkenal “Memang harus sabar. Waktu itu ra- memproduksi hanya terhitung 10 sam-
lima tahun terakhir. ta-rata warga disini buruh cuci, ibu-ibu- pai 15 kepala keluarga.
Adalah Sri Mulyati, warga asli Len- nya kebanyakan ibu rumah tangga. Tapi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di
teng Agung ini melihat potensi ekonomi saya tidak habis akal, setiap saya sedang Kampung Kemang Goyang mendapat
dari kue khas Betawi ini. Ia melihat pel- produksi saya ajak ke rumah untuk me- pembinaan dari Dinas Sosial DKI Ja-
uang pasar yang cukup besar dari pen- lihat cara buatnya. Alhamdulillah lama- karta. Anggota tetapnya hingga saat
ganan khas Betawi ini. Apalagi setelah lama banyak warga yang tertarik,” kata ini hanya 10 anggota aktif. Namun bila
pesanan semakin mulai ramai, Sri yang Sri mengenang awal usahanya yang pesanan banyak, bisa saja seluruh warga
awalnya hanya berjualan sekedarnya dirintisnya. yang berminat ikut berpartisipasi.
dikerjakan sendiri. Akhirnya Sri dibantu Berawal dari kesediaannya menga- Warga Kampung Kembang Goyang,
suaminya untuk mengembangkan dan jarkan para tetangganya itulah ia mulai selain memproduksi kue kembang goy-
memasarkan produksinya tidak hanya banyak mendapatkan kolega untuk ber- ang, tapi juga kue lain yang bahan men-
pada perayaan lebaran. sama-sama melakukan usaha. Dengan tahnya sama, antara lain kue Akar Ke-
Bisnis yang semula mampu diker- memberanikan diri ia menantang warga lapa dan Biji Ketapang. Namun fokus
jakan Sri dan keluarga, mengingat ma- yang notabe tetangganya sendiri untuk utama Kampung Kembang Goyang ini
kin meroketnya pesanan dari berbagai berkarya. Dari sinilah banyak warga yang tetap memproduksi kue Kembang Goy-
tempat, akhirnya Sri mengajak tetang- memproduksi dan mereka membentuk ang. Dalam sehari satu kepala keluarga
ga sekitar membantu usahanya. Hari Kelompok Usaha Bersama (KUBE). bisa mencapai 100 bungkus. Namun bila
58 Media Jaya Edisi 3 2019