Page 63 - MJ EDISI 3 2019
P. 63
PROFIL SMK
Peserta didik sedang
melakukan praktek
teknik permesinan
bubut guna memberi Rekam Jejak
keahlian dalam men-
goperasikan, menyet-
ing serta menentukan SMKN 26 Jakarta
ukuran mesin-mesin
produksi.
Pada 1969
Pemerintah melalui PELITA I memberi-
kan pemikiran untuk mengadakan
pembaharuan pada sistem pendidikan
nasional, khususnya pembaharuan pada
Sekolah Teknologi Menengah dengan
jenjang pendidikan 3-4 tahun mulai
dirintis.
terima ijazah, sudah dapat pengangka- agar para siswa mempunyai “mindset”
tan kerja di perusahaan tersebut. untuk bukan mencari pekerjaan, teta-
Dengan adanya kerja sama ini, pros- pi industri yang mencari para pekerja. Pada 1970-1971
es pembelajaran menjadi tanggung jaw- Karena itu, mereka menerapkan budaya Menteri Pendidikan menetapkan untuk
ab sekolah dan industri. Karena sekolah industri dalam sekolah tersebut seperti menyelesaikan 12 instalasi Pendidikan
Teknik secara bertahap, dimana di
dan industri selalu melakukan sinkro- untuk mengunakan busana safety hing- Jakarta dan Semarang diselesaikan
nisasi kurikulum untuk menyelaraskan ga kuku yang tidak boleh panjang saat sekaligus sebagai Proyek Perintis
antara pendidikan di sekolah dengan bertugas di bengkel. Sekolah Teknik Menengah.
pekerjaan di industri. Selain itu, para “Kami sudah ada standart SOP dari
guru juga mengikuti pendidikan dan industri yang sudah diterapkan di seko-
pelatihan di industri tersebut. Bahkan, lah. Kita juga berusaha memfasilitasi Pada 1 Juli 1971
sekolah ini berusaha untuk menyesuai- siswa dengan suasana yang mirip den- Proyek Perintis Sekolah Teknologi
kan dengan industri, agar para siswanya gan industri,” kata Acep. Menengah Pembangunan di Jakarta
diresmikan oleh Presiden Soeharto.
tak kaget saat bekerja. Selama tiga tahun pertama peserta
Purwosusilo menjelaskan, bengkel- didik mempelajari teori normatif-adap-
bengkel yang berada di seko- tif serta teori dan praktek keju- Pada 1986
lah tersebut sudah mu- ruan. Pada tahun keempat Status Proyek tidak dipakai lagi dan
lai mendekati dengan peserta didik diwajib- diubah menjadi Sekolah Teknologi
bengkel yang ada kan untuk mengiku- Menengah Negeri Pembangunan
di industri. Mereka ti program magang (STMN Pembangunan).
juga menerapkan (pendidikan sistem
peraturan-per- ganda/PSG) di in- Pada 1997
aturan keamanan dustri selama 8-12 Sebagai tindak lanjut dari Kepmen
dan keselamatan bulan. Sistem be- Depdikbud Nomor 034, 035 dan
yang sesuai den- lajar pada saat 036/O/1997 tentang perubahan
gan standarisasi sekolah yaitu 24 NOMENKLATOR maka STM Negeri
industri. jam pelajaran ma- Pembangunan Jakarta berubah
menjadi SMK Negeri 26 Jakarta.
“Bengkel kami teri normatif-adaptif
sudah mendekati den- dan teori dan praktek
gan layout industri terma- Kejuruan.
suk manajemen bengkel. Jadi, Kriteria kelulusan para
kami latih diruang praktik. Jadi tiga ta- peserta didik ini ditentukan oleh Stan-
hun di sekolah, satu tahun di industri. dar Kompetisi Kelulusan yakni lulus
Di Industri, mereka di didik selama 10 dalam menghadapi ujian nasional CBT
bulan praktek, satu bulan sertifikasi dan (Computer Based Test), lulus dalam uji-
satu bulan orientasi kerja. Jadi mener- an sekolah (US), selesai dalam mengikuti
apkan dual system sesuai dengan arah- proses magang di industri yang dijalank-
an Gubenur DKI Jakarta,” ucapnya. an selama 8 -12 bulan dan lulus dalam
Wakil Kepala SMKN 26 bidang kuri- uji kompetensi kelulusan (UKK) yang di-
kulum, Acep Suhandi menginginkan adakan pada Semester VIII. has
Infografis/Anggia
Media Jaya Edisi 3 2019 63