Page 43 - MEDIAJAYA EDISI 6 TAHUN 2020
P. 43
MEDIA JAYA EDISI | 06 2020
INFO SEHAT Mewaspadai Bell’s Palsy
Bell’s palsy atau kelumpuhan pada salah satu sisi wajah dapat dialami
oleh siapapun. Penyakit ini menyumbang 60 hingga 75 persen kasus
kelumpuhan wajah akut.
omis Bhinekasari merasa ada
yang tak beres di wajahnya.
RMendadak, separuh wajahn-
ya terasa kaku dan tak bisa digerak-
kan. Semula, perempuan 29 tahun
menganggap hanya karena kelelahan
saja. Tapi hingga keesokan harinya,
wajahnya tak kunjung normal. Seba-
liknya, wajah Romis semakin kaku.
Kelopak matanya susah berkedip.
Bahkan untuk minum, ia harus meng-
gunakan sedotan. “Dokter bilang saya
kena bell’s palsy, ” kata Romis kepada
Media Jaya beberapa waktu lalu. 43
Bell’s palsy atau kelumpuhan pada
salah satu sisi wajah yang dialami Ro-
mis memang kerap terjadi. Berdasar-
kan sejumlah penelitian, secara glob-
al ada 15 sampai 30 kasus bell’s palsy
per 100.000 populasi ditemukan se-
tiap tahunnya. Penyakit ini juga me-
nyumbang 60 sampai 75 persen dari
kasus kelumpuhan wajah akut dima- tengah dan penyakit diabetes. Sejum- Biasanya, dokter akan melaku-
na 63 persennya terjadi di sisi kanan lah penelitian juga mengaitkan perali- kan diagnosa pada penderita dengan
wajah. han suhu secara tiba-tiba dan drastis melakukan pemeriksaan gerakan wa-
Kondisi yang kerap diduga sebagai dengan kondisi ini. Pasalnya peralihan jah, di samping pemeriksaan fisik. Ada
strok ini secara umum menyebabkan suhu ini dapat menyebabkan aktifit- juga serangkaian pemeriksaan lanju-
terkulainya otot-otot wajah, berkedut, as virus laten dan memicu kasus bell’s tan. Seperti tes darah, elektromio-
lemah dan rasa nyeri di sekitar tel- palsy ini. grafi untuk memeriksa kondisi otot
inga serta peningkatan sensitivitas dr Tjin Willy dari Situs Alodok- dan sel-sel saraf yang mengontrolnya,
pada suara. Bell’s palsy kerap mun- ter mengatakan kelumpuhan pada serta pemindaian dengan computed
cul pertama pada pagi hari. Saat se- otot wajah ini memang dapat mun- temographhy (CT) scan dan magnetic
seorang bangun dan mendapati salah cul secara tiba-tiba, namun biasanya resonance imaging (MRI) untuk men-
satu sisi wajahnya tidak bisa berger- bell’s palsy tidak bersifat permanen. getahui penyebab kelumpuhan otot
ak. Kondisi ini biasanya juga mem- Sebagian besar penderita dapat pu- wajah.
pengaruhi produksi air liur, air mata lih sepenuhnya dalam waktu 6 bu- Sementara untuk pengobatan
dan indra perasa. lan. Bahkan bisa lebih cepat, jika pen- penderita bisa melakukan terapi den-
Bell’s palsy terkait dengan radang anganannya dilakukan sesegera gan cara mengonsumsi obat-obatan
saraf wajah di tengkorak yang dipi- mungkin.”Bell’s palsy dapat dialami dari dokter dan melakukan fisioterapi
cu oleh infeksi sejumlah virus sep- oleh siapapun, namun lebih sering sampai benar-benar bisa kembali ke
erti virus herpes atau beberapa pe- terjadi pada orang-orang berusia 15 bentuk awal.
nyakit, seperti infeksi telinga bagian hingga 60 tahun,” katanya. ros