Page 43 - MJ Edisi 6 2018
P. 43
PIKNIK
pakan bagian dari kawasan Weltevreden
yang dikembangkan sebagai bagian
dari perluasan kota Batavia pada abad
ke 18. Kurang lebih seabad kemudian,
saat pusat pemerintahan Batavia dipin-
dahkan ke Weltevreden, sebuah lapan-
gan yang difungsikan untuk berparade
dipersiapkan melengkapi istana baru
bagi Gubernur Jendral dan kamp mili-
ter. Lapangan inilah yang menjadi cikal
bakal Lapangan Banteng.
Tapi sebelum menjadi Lapangan
Banteng, lapangan ini sempat berganti-
ganti nama dari Lapangan Paviliun, La-
pangan Singa, hingga Lapangan Ban-
teng. Nama “Banteng” dipilih Presiden
Soekarno sebagai simbol gerakan nasi-
onalisme Indonesia.
Pada 1963, Soekarno kemudian
membangun monumen pembebasan
Irian Barat untuk mengenang perjuan-
gan mempertahankan keutuhan NKRI.
Sketsa patung dibuat oleh Henk Ngan-
tung, Gubernur DKI Jakarta saat itu, se-
mentara patungnya dibuat oleh pema-
tung asal Yogyakarta, Edhi sunarso dan
monumen dirancang oleh arsitek Fried-
rich Silaban. nis
LAPANGAN BANTENG
Mulai dipugar dan
direnovasi tahun 2017
25 Diresmikan pada 25 Juli
2018
Jadwal pertunjukan air
mancur menari dan laser
3 kali di akhir pekan
(18.30, 19.30, 20.30)
Tampilan baru Lapangan Banteng lebih indah, rapi, dan mewah membuat warga semakin nyaman untuk berkunjung.
42 Media Jaya Edisi 6 2018 Media Jaya Edisi 6 2018 43