Page 25 - JaKita Edisi 03 Tahun 2021
P. 25

25
                                                                                 SENI DAN BUDAYA         25







                                                            peran dan komedi sangat kental ditampilkan.

                                                            Bertahan di Era Pagebluk
           “Padahal dahulu, di Jakarta
           ada sekitar 15 sanggar                           Sebelum  pandemi COVID-19,   Firmansyah
                                                            menceritakan, meski tidak sepopuler dulu
           di Jakarta yang rutin                            seniman Gambang Rancag sering tampil di
           mementaskan Gambang                              berbagai kesempatan. Baik pementasan di
           Rancag,”                                         hajatan, maupun pementasan rutin yang
                                                            diadakan di Setu Babakan.
           Firmansyah
           Ketua Sanggar Puja Betawi                        Maestro Gambang Rancag, Djali Jalut yang
                                                            merupakan ayah dari Firmasnyah mengatakan,
                                                            saat ini tidak dapat menemukan euforia
                                                            Gambang Rancag seperti dahulu kala. “Emang
                                                            udah susah sekarang. Sekedar eksis juga udah
                                                            sulit,”katanya.

                                                            Meski begitu, bagi Firman  di era pandemi
                                                            sekarang ini  banyak cara yang bisa dilakukan
         ada sekitar 15 sanggar di Jakarta yang             untuk melestarikan kesenian yang sudah mulai
         rutin mementaskan Gambang Rancag,”ujar             langka ini. Salah satunya tetap berkarya di
         Firmansyah kepada JaKita, akhir Februari lalu.     media sosial.  Ia kerap mengunggah video-video
                                                            permainnanya di kanal Youtube Puja Betawi.
         Menurut Firmansyah, kesenian Gambang
         Rancag  terbilang sulit dimainkan karena           Baginya, hanya cara itu yang dilakukan agar
         menggabungkan tiga unsur seni yakni musik,         warisan  budaya  ini  tidak    diklaim  bangsa  lain.
         pantun dan peran. Namun baginya kesulitan          “Kesenian jangan dianggap  kuno karena
         itu bukan menjadi hambatan.                        banyak bangsa lain yang sangat suka. Jadi
                                                            jangan  sampai  latah ketika  warisan ini  diklaim
         Alat musik yang dimainkan berupa Gambang,          negara lain, “ujar Firmansyah berpesan.   gro
         Kromong, Gendang, Krecek, Gong, Tehyan dan
         Kongahyan. Untuk perancag atau penutur
         pantun, biasanya dimainkan dua  hingga  tiga
         orang. “ Pemainnya bisa mencapai 10 orang,
         mula dari  pemusik sampai perancag, ”kata
         Firmansyah.

         Lagu  yang dinyanyikan dalam  Gambang
         Rancag juga tidak sembarangan. Biasanya
         lagu-lagu  yang menceritakan tokoh-  tokoh
         Betawi, seperti Pitung, Angkri, Centeng dan
         kondisi masyarakat Jakarta.

         Firmansyah, generasi keempat seniman
         Gambang       Rancag     menuturkan      kalau
         kesenian ini bukan hanya melulu soal pantun
         dan musik Gambang Kromong, tapi juga seni


                                                                                                       EDISI 3 TAHUN 2021TAHUN 2021
                                                                                                       EDISI 2
                                                                                       Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakartanformasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
                                                                                       Sarana I
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30