Page 25 - JaKita Edisi 01 Tahun 2021
P. 25

25
                                                                                 SENI DAN BUDAYA         25




                                                               mengumpulkan seniman tradisional. Salah
                                                               satunya  seniman Rebana Biang ini.”Sejak itu
                                                               Rebana Biang kembali berkibar,”ujar Nasir
                                                               ketika ditemui JaKita di kediamannya di
                                                               Ciganjur,  Jakarta Selatan.

                                                               Nasir masih ingat di era tahun 1970an,
                                                               banyak sanggar kesenian di seluruh Jakarta
             Dulu itu kompetisi                                dan Depok memainkan Rebana Biang Khas
                                                               Ciganjur.  Namun belakangan, banyak
             Rebana Biang sangat                               sanggar kesenian yang tumbang. Kini hanya
             banyak, tapi kini jarang                          tinggal beberapa  sanggar saja yang masih
             karena tidak banyak                               bertahan.  “Dulu  itu  kompetisi  Rebana  Biang
             sanggar yang main lagi                            sangat banyak, tapi  kini jarang karena tidak
                                                               banyak sanggar yang main lagi,” katanya.
             M. Nasir                                          Rebana Biang sarat akan kebudayaan
             Generasi Keempat                                  Arab. Lagu-lagu yang dibawakan biasanya
             Sanggar Pusaka Ciganjur                           bernafaskan Islam dan puji-pujian kepada
                                                               Allah SWT. Seperti  lagu  Rabbuna Salun, Allah
                                                               Aisa, Allahu Sailillah, dan Dul Sayiduna.

                                                               Rebana Biang terdiri dari tiga rebana. Rebana
                                                               paling besar berukuran 52 sentimeter (cm).
                                                               Rebana yang sedang bernama kotek dengan
                                                               diameter 42 cm. Sementara rebana yang
                                                               paling kecil bernama gendung,  berdiameter
                                                               32 cm.Biasanya rebana dimainkan dengan
                                                               cara dipangku.

                                                               Generasi ke-6 Sanggar Pusaka Ciganjur David
                                                               Rahman,    pernah    mementaskan      Rebana
                                                               Biang hingga ke negeri kangguru,  Australia.
                                                               “Pementasan Rebana Biang di Australia
           Muncul pertama kali di Ciganjur Jakarta Selatan     menjadi kebanggaan  kita sebagai anak Betawi,”
           sekitar tahun 1825.
                                                               katanya.
           Merupakan iringan Musik Tari Belenggo.
                                                               Hingga kini David  terus mengenalkan seni
           Lagu yang biasa dimainkan:  Allahu-Ah,              Rebana Biang kepada generasi  muda. Meski
           Robbuna Salun, Allah Aisa, Allahu Sailillah,        tidak banyak  anak muda yang tertarik, David
           Alfasah, Dul Sayiduna, Dul Laila, dan lain-lain.    tak patah semangat untuk melestarikan
                                                               kesenian rebana ini. Ia hanya berharap adanya
           Ukuran diameter Rebana Biang:                       ketersediaan panggung untuk mementaskan
           1. Rebana Biang: 52 cm                              kesenian rebana. Baginya panggung bukan
           2. Kotek: 42 cm
           3. Gendung: 32 cm                                   hanya soal penghasilan, tapi lebih nilai
                                                               pelestarian  seni budaya Betawi khususnya
                                                               Rebana  Biang yang saat ini sudah mulai
                                                               langka digempur zaman. “Adanya panggung
                                                               memperpanjang kesempatan bernafas  bagi
                                                               Rebana Biang,”katanya.   gro
                                               Infografis/Tommy K.R

                                                                                                       EDISI 1 TAHUN 2021
                                                                                       Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30