Page 24 - JaKita Edisi 01 Tahun 2021
P. 24
24 SENI DAN BUDAYA
24
Sanggar
Pusaka
Ciganjur
memainkan
Rebana Biang
Foto
Dok: Pribadi
asyarakat
Betawi
meninggalkan
Rebana Biang Madalah kesenian Rebana Biang. Saat
banyak warisan budaya.Salah satunya
ini kesenian tersebut sudah sangat jarang di
digempur Zaman pentaskan. Sanggar Pusaka Ciganjur, menjadi
salah satu sanggar kesenian Betawi yang
masih mempertahankan seni Rebana Biang.
Generasi keempat Sanggar Pusaka Ciganjur
M. Nasir menuturkan, sejarah Rebana Biang
diperkenalkan pertama kali oleh ulama asal
Kesenian Rebana Biang sudah Banten, Kompi Zaenal. Pria yang dikenal sebagai
dikenalkan masyarakat Betawi sejak Bapak Tua Kumis itu datang ke Ciganjur,
tahun 1825. Hingga kini, kesenian Jakarta Selatan pada 1825.Sedangkan orang
yang mempelajari kesenian ini pertama kali
tradisional itu kian punah tergerus adalah Haji Damong. Ia mengenalkan kesenian
zaman. Salah satu yang masih Rebana Biang kepada masyarakat.
melestarikan adalah Sanggar Pusaka
Ciganjur. Nasir bercerita, sebelum 1975 Rebana Biang
sempat kehilangan pamor karena termakan
zaman. Namun pada 1975, Gubernur DKI Jakarta
saat itu Ali Sadikin mempunyai program
untuk mengembangkan kesenian Betawi. Ia
EDISI 1 TAHUN 2021
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta