Page 59 - mediajaya-ed-1-2015
P. 59
SISI LAIN
Jadi sekarang kalau menurut
saya mendingan pakai Go-jek,
apalagi gak pakai menawar.
Harga sudah ditentukan
di awal dan terbilang
murahlah,” ujarnya saat
ditemui Tim Media
Jaya di kawasan
Sudirman, Jakarta.
Sekadar
informasi
juga, untuk
harga yang
ditawarkan
kedua
aplikasi ini
memang
cukup
terjangkau
dan masuk
akal. Pasalnya,
saat memesan
melalui aplikasi
di smartphone,
telah tertera tarif
yang akan dikenakan
untuk menempuh suatu
perjalanan. Persoalan
harga ini pun diakui masuk
akal oleh Vivi seorang
mahasiswi Universitas Atma
Jaya. Dirinya mengatakan
dengan aplikasi Grabbike sudah
bernaung di Go-Jek juga tidak lagi tawar-menawar dengan
sudah mencapai 2 ribu orang di pengemudi ojek konvensional.
Jabodetabek. “Malas juga kita mau tawar-
Ketiga aplikasi ini memang menawar gitu. Kadang kalau ojek
diakui oleh banyak masyarakat konvensional harganya terlalu pengguna,
ibukota sangat membantu dalam mahal. Jaraknya padahal deket gak aplikasi
soal transportasi. Bagaimana tidak, terlalu jauh. Kadang pakai feeling aja transportasi ini
kita hanya tinggal duduk manis bayarnya, kalau deket Rp 10 ribu, membantu mereka untuk bisa memprediksi
sambil memainkan jari tangan kita jauh Rp 15 – Rp 20 ribu,” jelasnya. waktu perjalanan dan biaya yang harus
di smartphone untuk memesannya. dikeluarkan. Tentu hal ini menjadi pilihan
Tidak sampai membutuhkan waktu Terobosan Baru transportasi yang menarik bagi masyarakat
lama, sang pengemudi pun akan Sebagai sebuah terobosan baru untuk menembus kemacetan lalu lintas di
datang menjemput kita. dan menjadi model bisnis baru, jalanan Kota Jakarta. DIN
Di dalam aplikasi tersebut, kedua aplikasi ini menimbulkan
penumpang terlebih dahulu fenomena tersendiri di tengah
mengisi kolom tempat berangkat masyarakat. Go-Jek dan Grabbike
dan tujuan. Pilihan tempat yang bukanlah hanya sekadar contoh
sudah diisi, akan terpantau dengan bisnis baru yang konon berdampak
sistem Global Positioning System pada sosial, namun bisnis aplikasi
(GPS). Kemudahan aplikasi ini ini diklaim mengganggu mereka
dirasakan oleh Herman pegawai yang sudah lebih dahulu berkiprah.
kantoran di daerah Sudirman, Direktur Go-Jek, Nadiem Makarim,
kerap menggunakan transportasi mengatakan Go-Jek adalah jasa
ojek untuk aktivitasnya dengan peranti lunak bukan perusahaan
memesannya melalui aplikasi Go- transportasi. “Kami hanya
Jek. penghubung antara pelanggan
“Saya rasa Go-jek menjadi dengan pengemudi.” tuturnya. FOTO-FOTO: IST
solusi untuk semua orang kok. Terlepas dari hal tersebut, bagi
Media Jaya Nomor 01 Tahun 2015 59