Page 37 - JaKita Edisi 08 Tahun 2021
P. 37
KULINER 37
Menelusuri Jejak Susu
yang biasa mangkal di daerah Krendang, Jakarta
Barat mengaku selalu mendapat order untuk di Indonesia
Esturame. Paling sering, susu jahe dan susu madu.
Menurut salah satu karyawan Esturame, Kusman, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Thomas
susu jahe dan susu madu memang paling duluan Stamford Raffles dalam bukunya, History of
laku dibanding susu lainnya. Warga Jakarta Java (Sejarah Jawa) yang dirilis pada 1817
menyukai racikan susu, selain tentunya es susu sapi mengatakan, pribumi khususnya orang Jawa
murni yang digemari beberapa pesohor pelawak, tidak mengonsumsi susu kerbau dan sapi.
sebut saja (alm) Timbul, (alm) Basuki, dan Cahyono.
Menurut Raffles, pada waktu itu kerbau
Setiap hari Esturame rerata menjual 700 gelas susu hanya dimanfaatkan tenaganya saja, yakni
dengan berbagai varian. Esturame menghabiskan membajak sawah. Dia memaparkan orang
sekitar 200 liter susu murni yang didatangkan dari Jawa menganggap susu adalah darah putih
peternak sapi perah. Menjelang akhir pekan, susu kerbau atau sapi.
yang terjual bisa melonjak hingga mencapai 500 liter
per hari. yen Pada abad 18 memang orang Indonesia belum
paham khasiat susu kerbau atau sapi. Di Hindia
Belanda pada waktu itu, sapi perah yang dapat
menghasilkan susu yang berkualitas baik
jumlahnya sedikit.
Itu sebabnya, pada abad ke 19 Kolonial Belanda
pun mendatangkan sapi perah dari Belanda
sendiri serta India dan Australia. Binatang
besar berkaki empat ini diimpor secara
bertahap. Mereka ditempatkan dan diternak di
daerah-daerah dingin. Satu di antara kawasan
dingin yang pertama kedatangan sapi perah
impor adalah Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Tujuannya, jelas untuk orang-orang Eropa.
Bukan untuk pribumi. Produksi susu gencar
diupayakan agar kebutuhan pangan dan gizi
orang Belanda yang menetap di Indonesia bisa
tercukupi.
Pada abad yang sama, orang Indonesia
kalangan menengah atas seperti priyayi dan
mereka yang berpendidikan, termasuk yang
dapat berbahasa Belanda mulai mengonsumsi
susu dan makanan olahannya, yaitu keju dan
mentega untuk kebutuhan pangan sehari-hari.
Kini susu sudah menjadi minuman atau bahan
pangan orang Indonesia sehari-hari. Namun,
tingkat konsumsi susu di Indonesia masih
rendah, belum setinggi negara tetangga
seperti Singapura dan Malaysia. yen
EDISI 8 TAHUN 2021
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta