Page 27 - mediajaya-ed-1-2016
P. 27
27 EKONOMI
Laju Inflasi di DKI
Jakarta
Inflasi pada Januari 2016 mencapai 0,24 persen
yang disebabkan naiknya harga-harga pada
kelompok bahan makanan. Sementara laju
inflasi DKI Jakarta dari tahun ke tahun adalah
3,98 persen.
Kelompok
pengeluaran kenaikan
indeks inflasi:
Bahan makanan 1,80%
Perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,33%
Seorang karyawati sedang berhenti sejenak Sandang 0,28%
melihat telepon genggamnya di koridor busway sudirman Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,27%
Kesehatan 0,24%
pusat melalui kementerian dan lembaga yang berada di Pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,08%
Jakarta berdampak signifikan terhadap meningkatnya Kelompok pengeluaran
konsumsi pemerintah.
Namun demikian, ia juga mencatat bahwa kondisi penurunan indeks inflasi:
permintaan belum mengalami penguatan dengan kon-
sumsi rumah tangga dan investasi sektor swasta yang
masih tumbuh melemah. Termasuk juga dengan per-
mintaan eksternal, lemahnya ekonomi global yang masih
berdampak pada pertumbuhan ekspor yang menurun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi DKI Jakarta, nilai ekspor DKI Jakarta pada Jan- Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,91%.
uari 2016 mengalami penurunan 7,94% ke angka
USD3.425,06 juta dibanding bulan Desember 2015 Komoditi Penyumbang
yang mencapai USD3.720,43 juta. Angka tersebut bah-
kan lebih rendah 10,38% dibanding Januari 2015. Inflasi Tertinggi:
Penurunan ekspor nasional secara keseluruhan
yang mencapai 11,88% diperkirakan menjadi salah satu
pemicunya. Namun, berdasarkan data perkembangan
tersebut, BI tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekono-
mi DKI Jakarta akan terus berlanjut pada 2016.
Dengan realisasi angka pertumbuhan yang cukup
tinggi serta stabilitas ekonomi makro yang tetap terjaga Tarif listrik (0,0803%)
diharapkan dapat memberikan ekspektasi positif untuk Cabai merah (0,0565%)
mendorong pertumbuhan investasi swasta. NIS Daging ayam ras (0,0456%)
Telur ayam ras (0,0295%)
Bawang merah (0,0268%)
Media Jaya | Nomor 01 Tahun 2016