Page 37 - Mediajaya Edisi 2 Tahun 2020
P. 37

MEDIA JAYA EDISI | 02 2020



































                1. Pamentasan
                Tonil Betawi dengan
                mengedepankan
                nuansa komedi,
                Salah satu adegan
                Tonil  Betawi di
                Kampung Situ
                Babakan,  Jakarta
                Selatan
              Foto                                                                                                   37
              Dharma W.


              ola, gitar, string bass, marakas, banjo,   sebatas hanya tentang kerajaan-kera-  hingga pemain Tonil Betawi ini harus
              dan  bass  betot.    Karena  diiringi  oleh   jaan saja.  Namun di era Kolonial Je-  mengetahui cerita asli dalam pemen-
              kesenian musik Samrah,  Tonil send-  pang,  seni Tonil Betawi mulai diiringi   tasan yang disampaikan turun temu-
              iri lebih dikenal sebagai  Tonil Samrah   oleh musik Samrah Betawi. Lakon-  run. 
              Betawi.                          nya pun beragam,  tidak hanya mem-  Sayangnya, menurut Yahya,    di
                 Pada awalnya, seluruh pemain   bawakan lakon tema kolosal seperti   era sekarang ini cerita yang disajik-
              Tonil  umumnya laki-laki. Karena kes-  kerajaan.  Tapi  lebih  menitik berat-  an tidak sama dengan Tonil yang asli.
              enian ini memegang prinsip agama Is-  kan pada isu-isu sosial pada era itu.   Saat ini menurut dia,  Tonil lebih ban-
              lam, dan Melayu yang melarang cam-                                yak mengedepankan nuansa komedi
              pur  baurnya lelaki  dan  perempuan   Media Perlawanan            ketimbang unsur pementasan teater-
              dalam satu kegiatan. “Namun pada                                  nya. “Hal itu sangat disayangkan,  se-
              akhirnya kebiasan itu bergeser karena   Tonil  bukan sekedar  seni per-  bab pada akhirnya, makna Tonil yang
              kebutuhan peran perempuan dalam   tunjukan. Dalam perjalanannya, Tonil    saya pernah tahu menjadi hilang. Ko-
              pementasan,’ kata Yahya.         Betawi kerap dijadikan sebagai me-  medi lebih kental ketimbang cerita
                 Dalam pertunjukan Tonil  biasan-  dia perlawanan bawah tanah terhadap   yang dibawakan, “ujar dia.
              ya terdapat tiga tahap. Yakni permain-  penjajahan. Namun perlawanan dan   Untuk melestarikan kesenian yang
              an musik Samrah, disusul tari Sam-  protes itu tidak secara gamblang dis-  hampir punah itu, Tonil Samrah Be-
              rah,  lalu seni peran dimainkan di atas   ampaikan dalam setiap pertunjukan   tawi  kerap dipentaskan di berbagai
              panggung. Tiga hal itu tidak bisa dia-  yang dilakoni.            kegiatan Pemerintah Provinsi DKI Ja-
              baikan dalam setiap pertunjukan Tonil   Selain itu,   yang menjadi kekua-  karta. Menurut Kabid Pembinaan Ke-
              Samrah Betawi.                   Tonil Betawi pada masa lalu adalah   budayaan Dinas Pariwisata dan Ke-
                 Di awal kelahirannya, tahun 1920,   kemampuan berakting para seniman   budayaan Rofiqoh, kegiatan itu juga
              pertunjukan Tonil, tidak  diiringi oleh   tanpa naskah. Semuanya dilakukan    masih dilakukan di Perkampungan
              Musik Samrah, melainkan musik har-  dengan improvisasi dan pengetahuan   Budaya Betawi Setu Babakan Sreng-
              monium.  Lakon yang dimainkan pun   pelaku terhadap sebuah karakter. Se-  seng Sawah.  gro
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42