Page 42 - MJ Edisi 9 2018
P. 42
PIKNIK
Ikon Jakarta
FASILITAS Wisata Kuliner Sempat menjadi pusat mobil bekas
Kawasan Pecenongan terbesar se Asia pada tahun 1970-an,
Pecenongan merupakan kawasan yang
tak lekang dari sejarah. Kawasan ini bah-
kan tidak bisa dipisahkan dari cikal bakal
- Area parkir kendaraan terbentuknya kota Jakarta itu sendiri.
- Rumah makan Di awal era 1970-an, Gubernur DKI
- Kamar mandi / MCK
- Tempat Istirahat Jakarta saat itu, Ali Sadikin meresmi-
- Aneka penjual makanan kan kawasan Pecenongan sebagai salah
satu pusat wisata kuliner di Jakarta.
Saat itu, daerah Pecenongan dan seki-
tarnya merupakan salah satu pusat hi-
buran malam di Jakarta. Banyak peda-
gang makanan yang ada di sekitarnya,
Infografis/Asep alhasil Sang Gubernur melokalisasi dan
berhenti berdenyut. gan setia sejumlah warung makan di menata para pedagang kaki lima terse-
Pecenongan merupakan salah satu Kawasan kuliner Pecenongan but. Tapi mereka hanya boleh berjualan
kawasan yang ada di Jakarta Pusat, Tempat makan di kawasan kuliner saat malam hari hingga dini hari saja.
tak jauh dari Istana Merdeka. Letaknya pecenongan yang menjadi favorit No- “Bisa dibilang malah ini ikonya Ja-
hanya berseberang jalan dengan pusat viawan dan keluarganya salah satunya karta saat itu,” kata Meilana, pemilik
pemerintahan Indonesia tersebut. Cu- adalah bubur Kwang Tung. Yakni bu- salah satu restoran seafood di Pecenon-
kup strategis. Kawasan wisata kuliner bur beras dengan aneka varian pilihan gan. Restorannya termasuk salah satu
ini diapit oleh kawasan-kawasan pent- menu, mulai bubur ayam, bubur sapi yang tertua, sudah ada sejak awal 1970-
ing Ibu Kota, di antaranya Pasar Baru, hingga bubur sea food. “Nah pulangnya an. Meilana merupakan generasi kedua
kawasan Hayam Wuruk-Harmoni, juga buat bekel sama oleh-oleh orang rumah dari usaha orang tuanya tersebut.
Mangga Besar serta pusat pemerintah- ya bawa martabak,” kata Noviawan. “Dulu karena masih jarang tempat
an Republik Indonesia.
Di siang hari, Pecenongan adalah ka-
wasan niaga yang sibuk. Sore menjelang
malam, geliat wisata kuliner di sini mu-
lai terlihat. Beberapa pedagang mulai Foto-foto Media Jaya/E.Purwanto
menyiapkan warung dan sajian dagan-
gan mereka. Deretan penjaja makanan
juga terus memadati trotoar di sepan-
jang jalan. Mulai dari Jl Samanhudi sam-
pai tembus ke Jl Juanda. Lebih dari 2 km
panjangnya. Jumlahnya mencapai pulu-
han atau bahkan ratusan penjaja makan-
an dengan aneka pilihan rupa sajian.
Semakin malam, akitivitas wisata ku-
lineran disini akan semakin padat. Bah-
kan hingga menjelang dini hari. Lalu
lalang kendaraan dan para pencinta ku-
liner menjejali setiap warung-warung
tenda hingga sejumlah restoran yang
memang membuka gerainya 24 jam.
“Kalau lagi main ke sekitar sini (Ja-
karta Pusat,red) pasti mampir (kawasan
kuliner Peconongan),” kata Noviawan.
Dia tinggal di Bekasi, tapi kedua orang
tuanya tinggal di daerah Taman Sari, Ja-
karta Barat. Sebelum menikah dan ting-
Di awal era 1970-an, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin meresmikan kawasan Pecenongan sebagai salah satu
gal di Bekasi, Noviawan adalah pelang- pusat wisata kuliner di Jakarta.
42 Media Jaya Edisi 9 2018