Page 37 - MEDIAJAYA EDISI 7 TAHUN 2020
P. 37
MEDIA JAYA EDISI | 07 2020
Tak Kadal atau Getok
(pukul) Kadal ini lahir dari
ciri masyarakat pertanian.
Biasanya anak-anak jaman
dulu itu suka ngarit (mencari
rumput) ketika menemukan
kadal lalu dipukul. Kadal itu
kan lincah larinya,
sehingga itu jadi sebuah
hiburan tersendiri
Yahya Andi Saputra,
Budayawan Betawi.
keceriaan anak2
saat bermain per-
mainan tradisional
tok kadal yg mulai
ditinggal karena
moderenisasi
Foto
Safran H.
37
“Tak Kadal atau Getok (pukul) Sebelum permainan ini dimulai “Di situ ada berbagai macam tenik
Kadal ini lahir dari ciri masyarakat kedua kelompok akan mentukan siapa memukul. Berbagai macam trik ke-
pertanian. Biasanya anak-anak ja- pemimpin diantara regu. Pemimpin mampuan memukul bisa dilakukan
man dulu itu suka ngarit (menca- regu harus melakukan suit untuk me- bebas asal tidak menlanggar aturan.
ri rumput) ketika menemukan kadal nentukan siapa tim yang akan bertin- Saya kira itu lumrah demi menghasil-
lalu dipukul. Kadal itu kan lincah lar- dak sebagai pemukul dan tim yang kan sebuah kemenangan,” jelas Andi.
inya, sehingga itu jadi sebuah hiburan akan berjaga atau menangkap tong- Permainan seperti ini menurut
tersendiri,”kata Andi. kat yang akan dipukul. Andi memang perlu kembali digaung-
Lambat laun, permainan ini di- Ihwal aturan permainan, tongkat kan, bukan hanya sebatas ada di ma-
ganti dengan menggunakan tongkat. panjang yang disimbolkan sebagai teri pelajaran di sekolah. Namun
Karena tidak setiap saat anak-anak kadal akan diletakan diatas lubang. perlu merambah ke komunitas-ko-
menemukan kadal untuk dimainkan Pemain yang bertugas memukul munitas yang rutin mengadakan. “Da-
setiap saat. nantinya harus mencongkel dengan hulu permainan ini selalu dilakukan
Secara garis besar permainan ini tongkat pendek sehingga tongkat sore hari menjelang Magrib. Sebe-
menggunakan dua tongkat. Satu tong- yang panjang melayang ke udara. lum azan Magrib biasanya anak-anak
kat pendek sepanjang urang lebih 10 Bila tertangkap tim yang sedang mengakhiri permainan,”katanya.
centimeter untuk pemukul dan satu berjaga, atau istilahnya ‘bal’ maka pi- Manfaat yang bisa diperoleh
tongkat lagi yang digunakan atau di- hak pemukul dianggap mati dan di- dari permainan tradisional seper-
simbolkan sebagai kadal sepanjang gantikan pemukul yang lain. Otoma- ti ini menurut Andi sangat baik untuk
kurang lebih 30 centimeter. tis, pihak yang tengah berjaga telah tumbuh kembang anak-anak. Selain
Umumnya, tongkat yang digunak- mendapatkan satu poin. Namun ke- merangsang jiwa sosial juga dapat
an dari kayu nangka. Namun tidak ada bailkannya, bila tongkat yang dipukul menumbuhkan jiwa sportif , tanggung
keharusan menggunakan kayu dari tidak dapat tertangkap oleh salah satu jawab, kesabaran, dan penengena-
pohon nangka. “Alasan menggunakan pemain penjaga, maka pihak pemukul lan diri. Selain itu permainan ini juga
kayu nangka mungkin pada waktu itu yang mendapatkan satu poin dalam dapat mendidik anak untuk memaha-
lebih mudah ditemukan,”kata Andi. permainan ini. mi lingkungan alam sekitar. gro