Page 25 - Edisi 5 Tahun 2020
P. 25
MEDIA JAYA EDISI | 05 2020
tan ekspor total dan konsumsi pemerintah. Selain
itu ada juga aspek lain yakni konsumsi lembaga non-
profit yang melayani rumah tangga (LNPRT).
“Untuk LNPRT Triwulan I 2020 mengalami penu-
runan hingga minus (-) 5,44% (yoy). Hal ini terjadi Kebijakan Work From Home (WFH) dan
karena terbatasnya aktivitas LNPRT pasca pelak- Physical Distancing mendorong penurunan
sanaan Pemilu 2019. Sedangkan pertumbuhan pengeluaran masyarakat terutama rekreasi
konsumsi rumah tangga sebesar 4,93% (yoy) atau dan transportasi
melambat sebagai dampak berkurangnya konsumsi
masyarakat akibat pandemi COVID-19,” papar Hamid Hamid Ponco Wibowo,
belum lama ini. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jakarta
Perlambatan konsumsi rumah tangga ini dise-
butkannya karena tertahan dengan meningkatnya
konsumsi produk makanan dan minuman, kesehatan
serta telekomunikasi. “Kebijakan Work From Home
(WFH) dan Physical Distancing mendorong penu-
runan pengeluaran masyarakat terutama rekreasi
dan transportasi. BI akan terus memonitor berbagai
perkembangan sekaligus memperkuat koordinasi
dengan Pemprov DKI untuk mendorong pertumbu-
han ekonomi,” ujar Hamid.
Sementara itu, BPS Jakarta juga mencatat nilai 25
ekspor DKI Jakarta pada Maret 2020 sebesar 826,33 Pertumbuhan ekonomi Jakarta Triwulan I
juta dolar AS atau 9,75%, turun 1,93% (yoy) dari Ma- (TI)/2020 sebesar 5,06% atau 0,9% (yoy)
ret 2019. Persentase penurunan tertinggi terjadi lebih rendah dari 2019 sebesar 5.96%
pada sektor migas 57,42%, disusul industri pengola-
han 4,35%. Sementara eskpor sektor pertanian, per- Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga
(RT) cukup kuat ditengah pandemi sebe-
tambangan dan lainnya meningkat. sar 4.93% (yoy)
“Ekspor sektor pertanian naik 92,07%,sementa-
ra ekspor sektor pertambangan dan lainnya naik tiga Ekspor Triwulan I (TI)/2020 sebesar
kali lipat. Jadi ekspor Jakarta pada Maret 2020 terbi- 9,75% (826,33 juta Dolar AS) atau turun
1,93% (yoy) dari 11,05% (TI/2019)
lang masih cukup baik mengingat pada bulan Maret
2020, Jakarta dilanda pandemi COVID -19 yang men- Impor Triwulan I (TI)/2020 sebesar
gakibatkan perusahaan-perusahaan dihimbau un- 4,93% (4.928, 51 juta Dolar AS) atau
tuk merumahkan sementara para pegawainya,” ulas turun 2,06% (yoy) dari 7,09% (TI/2019)
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jakarta Dewi
Kundalini.
Impor Turun Tipis
Disebutkan lagi, perlambatan ekonomi juga dido-
rong oleh menurunnya pertumbuhan impor total dari
7,09% (yoy) menjadi 4,93% (yoy) senilai 4.928,51 juta
dolar AS. Diketahui, impor dari Tiongkok masih men-
dominasi muatan impor barang antar daerah.
Barang impor utama yang paling turun yaitu me-
sin-mesin atau pesawat mekanik, kendaraan dan ba-
giannya serta almunium. Impor mesin-mesin/pe-
sawat mekanik lebih rendah15,87%, demikian pula
impor kendaraan dan bagiannya serta impor alumu-
Infografis/Tommy.K.R