Page 21 - Edisi 4 Tahun 2020
P. 21
MEDIA JAYA EDISI | 04 2020
21
beda ketika menangani bencana lain Meski dengan berat hati, kedua ya, kami berusaha untuk tidak minum
yang kelihatan. Sementara, virus ini orang tua Dewi akhirnya mengizink- atau buang air kecil selama 8 jam,”
enggak kelihatan,” kata perempuan an anaknya untuk bertugas melawan ungkapnya.
lulusan Fakultas Kedokteran di Uni- COVID-19. Sesekali kedua orang tu- Dewi menjelaskan, ada lima tim
versitas Kristen Maranatha di Jakarta, anya menelepon untuk menanyakan yang bertugas yang bagi tiga wak-
baru-baru ini. kabar. Namun karena kesibukan- tu kerjanya, pagi, siang dan malam.
Ketakutan sempat dialami Dewi., nya sebagai dokter yang menangani Ia mendapatkan jadwal untuk beker-
saat mulai bekerja di RS Wisma At- pasien, Dewi tak sempat menerima ja di zona merah. “Di RS Wisma Atlet,
let, rumah sakit yang menjadi ruju- telepon dari orang tua maupun saha- kami ada zona merah, kuning dan hi-
kan pasien COVID-19. Kedua orang bat. “Awalnya, keluarga panik karena jau. Penerapan zonasi ini sesuai den-
tuanya, sempat melarang Dewi men- setiap telepon sering nggak diangkat gan standar internasional. Kalau zona
jadi relawan. Apalagi, pasien positif di karena sedang sibuk,” tuturnya. merah itu untuk zona terpapar CO-
Indonesia terus bertambah dari hari Selama menjalankan tugasnya, VID-19. Zona hijau yang enggak ter-
ke hari. Namun Dewi memberikan Dewi mengaku menggunakan APD papar.Untuk zona merah, kami ha-
pengertian kepada kedua orang tu- lebih dari delapan jam. Selama itu rus gunakan APD selama delapan
anya, kalau selama bertugas dibekali pula Ia tidak dapat buang air dan mi- jam,”katanya.
Alat Pelindung Diri (APD). Tekad Dewi num. Hal itu dilakukan untuk meng-
untuk membantu para pasien posi- hemat penggunaan APD. Maklum, Rindu Keluarga
tif COVID-19 mengalahkan segalanya. ketersediaan APD di Indonesia terba-
“Saya dari dulu terbiasa menjadi tim tas. “Itu komitmen kami untuk hemat Selama menjalankan tugas, Dewi
relawan dokter bencana alam di out- APD karena kita enggak tahu bera- dan beberapa temannya juga rin-
door,” ujarnya. khir virus ini sampai kapan? Makan- du dengan keluarga di rumah. Ia juga