Page 7 - Mediajaya Edisi 1 Tahun 2020
P. 7
MEDIA JAYA EDISI | 01 2020
ekstrem. daratan Asia Timur yang berger-
Curah hujan ekstrem yang ak menuju arah Tenggara dan dapat
mendekati kesamaan adalah saat mencapai Laut China Selatan. Seruak
banjir 2007 dan 2015. Pada banjir dingin ditandai dengan kurangnya hu-
2007, intensitas hujan berada di 234,7 jan di pesisir Riau, Jambi dan Kali-
mm/hari. Saat itu banjir membuat 60 mantan Barat.
persen wilayah Jakarta terendam leb- Dampak dari semuanya, kata
ih dari satu pekan. Edvin, potensi awan-awan cumulo-
Sementara pada banjir 2015, lim- nimbus yang menghasilkan hujan de-
pahan hujan mencapai 367 mm/hari ras menjadi lebih banyak. Di sisi lain,
yang terpantau di wilayah Koman- angin monsun barat atau dikenal den-
do Daerah Maritim, Sunter, Jakarta gan musim baratan juga datang ter-
Utara. Hujan yang berlangsung pada lambat.
11 Februari 2015 saat itu, merendam Angin monsun merupakan an-
702 RW dan menyebabkan 167.727 gin yang berhembus secara periodik
jiwa mengungsi. (minimal 3 bulan) dengan pola berl-
Angka-angka di atas, lanjut Endar- awanan. Monsun barat yang menjadi
win, menunjukkan akselerasi yang indikasi musim hujan bagi wilayah In-
cukup mencengangkan. Sekaligus donesia ini, seharusnya sudah ber-
kesesuaian tren yang signifikan an- langsung sejak Oktober. Tapi ter-
tara semakin seringnya kejadian ban- lambat, baru mulai pada Desember
jir dengan peningkatan curah hujan hingga akhirnya menguat di Januari.
maksimum yang juga terus mening- Berdasarkan data sirkulasi at-
kat. “Artinya hujan-hujan besar yang mosfer BMKG pada 1 Januari 2020,
dulu jarang terjadi, kini akan lebih di pagi hari, memang menunjuk-
berpeluang kerap hadir,” jelas Endar- kan penguatan aliran monsun dan 7
win. indikasi Inter-Tropical Convergence
Zone (ITCZ) yang tepat berada di atas
Perubahan Iklim wilayah Jawa. ITCZ ini berkontribu-
si pada pertumbuhan awan menjadi
Profesor Riset Meteorologi dan sangat cepat, tebal dan masif.
Klimatologi, Badan Pengkajian Pener- Masih menurut Edvin, kejadian hu-
apan Teknologi (BPPT), Edvin Aldrian jan ekstrem di Jakarta juga tak lepas
mengatakan banjir Jakarta 1 Januari dari dampak perubahan iklim. Pola
lalu, murni karena hujan lokal yang pergeseran monsun barat serta ket-
sangat ekstrem. Rekor hujan yang inggian menara awan yang terbentuk
jatuh juga menunjukkan indikasi pe- hingga 15 kilometer saat hujan 1 Jan-
rubahan iklim. uari lalu, menjadi indikasinya.
“Curah hujan 377 milimeter per “Secara umum perubahan iklim
terakhir. hari itu sama dengan dua kali lipat akan menambah energi di atmosfer.
Kepala Bidang Pengelolaan Ci- curah hujan bulanan Pulau Jawa. Ki- Mesin awan yang terbentuk akan se-
tra Inderaja BMKG, Endarwin men- ra-kira mampu membasahi wilayah makin bertenaga,” jelas Edvin.
gatakan, meski Jakarta sudah mema- seluas 2,8 juta kali luas lapangan Edvin menambahkan, tidak han-
suki musim hujan, namun curah hujan bola,” kata Edvin saat dimintai tang- ya perubahan iklim, urbanisasi juga
pada malam tahun baru lalu memang gapannya terkait banjir Jakarta pada 1 ditenggarai telah mempengaruhi pola
menunjukkan adanya anomali curah Januari 2020. hujan yang terjadi di Jakarta. Pola hu-
hujan. “Curah hujan 377 milimeter per Menurut Edvin, hujan ekstrem jan menjadi begitu kuat dan lebih ban-
hari memang anomali dan itu tertinggi pada malam tahun baru dipicu kom- yak di pagi hari.
untuk saat ini,” kata Endarwin. binasi meteorologis. Yakni seruak “Penelitian yang dilakukan
Endarwin merujuk pada bebera- dingin dari bumi belahan Utara serta Siswanto (peneliti dari BMKG, red)
pa kasus banjir sejak 1918. Saat itu, tingginya uap air di utara Jawa bagian menunjukkan bahwa akibat urban-
curah hujan yang terjadi pada 20 Feb- Barat akibat tekanan dari Utara. isasi di Jakarta, maka terjadi pola pe-
ruari 1918 tercatat hanya 125,2 mm/ Seruak dingin atau cold surge rubahan hujan yang biasanya terjadi
hari atau di bawah kategori hujan merupakan aliran udara dingin dari pada sore hari menjadi lebih banyak