Page 21 - JaKita Edisi 09 Tahun 2021
P. 21
LAPORAN UTAMA 21
hmad Thoriqi, warga Pulau Pramuka, menyambut tidak layak.
gembira adanya subsidi air bersih yang
Adiberikan Pemprov DKI Jakarta. Bagi pria 45 Dalam penelitian berjudul Dampak Investasi Air
tahun ini, selama ini biaya yang dikeluarkan untuk Minum terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi
membayar air bersih sangat memberatkan usahanya. Pendapatan di DKI Jakarta itu juga dipaparkan
Pemilik warung makan itu mengaku setiap minggu ia pengurangan beban pengeluaran air minum akan
harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu hanya untuk mendorong peningkatan produktivitas dan tabungan
membeli air bersih. rumah tangga miskin. “ Meningkatnya pendapatan per
kapita dan membaiknya kesenjangan pendapatan,
Oleh karena itu menurut Ahmad, adanya subsidi tarif pada akhirnya berdampak pada peningkatan kondisi
air bersih yang diberikan Pemprov DKI Jakarta sangat perekonomian secara keseluruhan,” tulis Oswar Muadzin
membantu usahanya. Paling tidak biaya yang selama
ini dikeluarkan untuk air bersih dapat disisihkan Ia juga menekankan, investasi air minum, baik
untuk menambah modal usahanya. “Alhamdulillah, secara teoritis maupun secara empiris, terbukti
subsidi air bersih ini dapat terealisasi bisa membantu mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi karena
pedagang kecil seperti saya,” katanya kepada JaKita. dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk yang
berdampak pada perbaikan distribusi pendapatan.
Hal tersebut senada dengan apa yang diharapkan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dalam sebuah Tak hanya itu, kombinasi dari investasi air minum dan
webinar, Anies memaparkan beberapa dampak positif pemenuhan kebutuhan air minum penduduk miskin
yang diharapkan dari pemberian subsidi air bersih di perkotaan akan menghasilkan pertumbuhan pro poor,
Jakarta, salah satunya dapat menekan biaya rumah yaitu pertumbuhan ekonomi yang dapat mengurangi
tangga. kesenjangan pendapatan dan kemiskinan.
Anies menuturkan tidak semua orang di Jakarta Saat melaksanakan penelitian tersebut, Oswar juga
mampu memenuhi hak dasarnya dalam mendapatkan memaparkan peningkatan investasi air minum di
air bersih. Hal ini disebabkan kemampuan ekonomi DKI Jakarta berdampak pada pertumbuhan ekonomi
warga yang tidak merata. Lewat adanya subsidi air tetapi belum berpengaruh pada pengurangan
bersih, biaya hidup rumah tangga menjadi turun. kesenjangan. Hal ini berarti pembangunan air minum
“Masyarakat tidak lagi mengeluarkan uang ekstra di DKI Jakarta belum bersifat pro poor.
untuk air bersih yang menjadi kebutuhan dasar,” ucap
Anies. Guna mendukung terjadinya pertumbuhan pro poor,
investasi air minum perpipaan di Jakarta sebaiknya
Ia mencontohkan, warga di Kepulauan Seribu sebelumnya disertai dengan penyediaan subsidi. Semakin besar
harus membayar biaya air bersih sebesar Rp32.000 nilai investasi, semakin besar subsidi yang perlu
per meter kubik. Namun setelah dilakukan subsidi, diberikan. “ Penyediaan subsidi bagi rumah tangga
pengeluaran untuk air hanya sebesar Rp3.500 per miskin masih diperlukan jika proporsi rumah tangga
meter kubik. miskin yang belum mendapat akses air minum
perpipaan masih relatif besar,” tulis Oswar Muadzin.
Kurangi Beban Ekonomi
Ia lantas merekomendasikan kepada pemerintah
Tak bisa dipungkiri subsidi air bersih memberikan daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. agar menjadikan akses air minum bagi penduduk
Hasil penelitian yang dilakukan Oswar Muadzin miskin sebagai salah satu target dan indikator
Mungkasa, mantan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang keberhasilan pembangunan DKI Jakarta. Ia juga
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, menunjukkan menyarankan perlunya mengembangkan program
pemenuhan kebutuhan air minum melalui air pembangunan air minum berbasis masyarakat serta
minum perpipaan khususnya bagi penduduk miskin perlunya pembenahan kendala akses bagi rumah
perkotaan, dapat mengurangi beban pengeluaran tangga miskin dengan biaya pemasangan yang
air minum dan beban pengeluaran bagi biaya terjangkau masyarakat.
pengobatan akibat penggunaan air minum yang bam
EDISI 9 TAHUN 2021
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta