Page 24 - JaKita Edisi 09 Tahun 2021
P. 24
24
24 KOLOM
AIR BERSIH
eberapa hari setelah Kampung Akuarium pengalaman semasa berprofesi jurnalis itu terkenang.
digusur pada 11 April 2016 silam, relawan Bayangkan saja, untuk konsumsi air rumah tangga
B kemanusiaan Sandyawan Sumardi mengirim yang di Kepulauan Seribu bahkan mencapai Rp 32.000
beberapa tangki air bersih buat korban penggusuran. per meter kubik, kini lebih murah hampir sepuluh kali
Agar kebutuhan mandi, cuci, serta air minum mereka lipat menjadi Rp 3.550 per meter kubik. Teknologi Sea
dapat terpenuhi, kawan-kawan aktivis merentangkan Water Reverse Osmosis (SWRO) di sembilan dari
selang sepanjang 200 meter dari Kampung Tongkol. sebelas pulau berpenghuni di Kepulauan Seribu,
Mesin airnya disediakan LSM Solidaritas Perempuan. memungkinkan 77% warga kabupaten ini terakses
Saluran air darurat di bawah tanah ini menandai layanan air minum PAM Jaya. Caranya dengan
kehidupan masih bertahan di hunian marginal itu. menjadikan air laut sebagai bahan baku untuk diolah
sebagai air bersih. Sedangkan bagi warga yang tidak
Lima tahun berselang, warga kini dapat mendiami terakses pipa, kios-kios air dibangun agar menjual air
Kampung Susun Akuarium yang dibangun dengan bersih dengan harga subsidi tersebut.
desain aspirasi mereka bersama Rujak Center for Urban
Studies dan Jaringan Rakyat Miskin Kota. Saya belum Seperti ditegaskan Gubernur Anies Baswedan, sebagai
sempat ke sana lagi, setelah diresmikan Gubernur DKI Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PAM Jaya tak
Jakarta pada 17 Agustus 2021 lalu. Terakhir saya ke hanya bertujuan untuk menghasilkan laba, tapi juga
Kampung Akuarium sebulan setelah digusur. Waktu berupaya mewujudkan sila kelima Pancasila: keadilan
itu saya mengobrol lama dengan seorang lelaki Bugis sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pun berusaha
yang sejak 1970-an tinggal di sana, tepat di depan melaksanakan amanat Undang-undang Dasar 1945
musala sementara. Ketika azan Zuhur berkumandang, pasal 33 ayat 3: bumi dan air dan kekayaan alam
saya berwudu dengan “air perjuangan” teman-teman yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
tersebut. dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
Masih di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara,
sekitar lima kilometer dari Kampung Akuarium, Saya jadi teringat camping di Pulau Kelor sewaktu
saya dan beberapa rekan pernah seharian meliput mahasiswa. Di Dermaga Muara Kamal, pemilik perahu
di Muara Baru semasih bekerja sebagai wartawan yang kami sewa telah mengingatkan saya dan
televisi. Dari kapal ikan di pelabuhan, perahu nelayan, beberapa sahabat, supaya membawa persediaan air
sampai permukiman padat yang berlabirin gang- minum yang banyak. Selain terik di pulau berbenteng
gang, saya menyaksikan betapa mahal air yang bata merah bulat peninggalan penjajah Belanda
dihela gerobak-gerobak penjualnya. Sebuah webinar itu, air bersih pun tidak ada. Kalau mau mandi, ya di
baru-baru ini yang menghadirkan antara lain warga pantai yang berair asin dan berpasir. Saya bayangkan,
tak terakses pipa Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya suatu hari nanti pesan tersebut tak relevan lagi, sebab
karena status tanahnya ilegal bercerita, harga air di sudah tersedia air bersih di pulau bersejarah itu. Juga
wilayah tempat tinggalnya mencapai Rp 15.000 per di seberangnya, Pulau Onrust, yang saya dan sobat-
meter kubik sekarang. sobat capai dengan mendayung sebuah perahu karet
pada malam hari. Pulau yang dulu sempat menjadi
Begitu membaca Peraturan Gubernur Provinsi DKI galangan kapal Belanda, karantina haji, rumah sakit,
Jakarta Nomor 57 Tahun 2021 yang menarifkan dan eksekusi pendiri Darul Islam, Kartosoewirjo
harga sama, sehingga pelayanan air minum setara .
di daratan Jakarta maupun Kepulauan Seribu, ramdan malik
EDISI 9
EDISI 9 TAHUN 2021TAHUN 2021
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta