Page 50 - media_jaya_01_2014
P. 50








lalu menegaskan, program yang warga. Sekarang RTH Jakarta baru 

diterapkan Pemprov DKI Jakarta 9,8 persen dari luas DKI Jakarta.
Sebelum hadirnya undang- 
dapat dilakukan di semua taman 
yang ada di DKI Jakarta. Sebab, undang yang mengatur RTH, 

pada dasarnya setiap orang harus rencana induk tata kota Jakarta 
sebenarnya sudah cukup progresif. 
bergerak dan berolahraga sesuai 
dengan umur dan kemampuannya.
Rencana Umum Tata Ruang 

“Yang untung dengan taman (RUTR) Jakarta tahun 2005 

yang memiliki banyak fasilitas menetapkan 35 persen ruang 
olahraga adalah masyarakat. Dari Jakarta dialokasikan untuk RTH. 

anak-anak, remaja, dewasa sampai Faktanya, pengembangan tata 

lansia. Mereka dapat bergerak ruang Ibu Kota lebih banyak 
menggeser fungsi RTH menjadi 
secara teratur akan membuat kita 
sehat secara isik, mental, dan social, kawasan niaga dan perkantoran.

“ kata Nafsiah Mboi.
Jika mengamati dan 
membandingkan RUTR 2005, 
Pembangunan ruang terbuka 
hijau (RTH), baik dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah 

taman, hutan kota, merupakan (RTRW) 2010, dan RTRW 2030, 

salah satu dari 20 program unggulan jelas terlihat penyimpangan fungsi 
Pemprov DKI Jakarta. Di awal lahan di Ibu Kota. Pengembangan selesai, itu akan kami kejar, kata 

kepemimpinannya, Gubernur DKI tata ruang Jakarta periode 2005- Sarwo Handayani, seperti dikutip 
kompas.com.
Jakarta Joko Widodo dan Wakil 2010 telah mendegradasi luasan 
RTH. Hampir 20 persen RTH Menurut pengamat lingkungan 
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, 
mencanangkan ingin membangun yang ada berubah menjadi kawasan hidup Universitas Indonesia,
Prof. Tarsoen Waryono, untuk 
1.000 taman baru. Karena, Kota ekonomi.
menambah RTH bukan perkara 
Jakarta yang luasnya 650 km2 Penyimpangan fungsi lahan 
idealnya memiliki RTH 30 persen paling besar terjadi di Jakarta Utara mudah, karena tingginya harga 

dari total luas wilayahnya.
dan Jakarta Barat. Kawasan hijau di tanah di Jakarta. Namun bukan 
mustahil, target 35 persen RTH
Guna memenuhi kebutuhan Jakarta Barat berkurang 34 persen 
tersebut, langkah yang ditempuh dan di Jakarta Utara berkurang 25 itu dapat terpenuhi. Saat ini, baru 

adalah membebaskan lahan persen. Sementara itu, perubahan mencapai sekitar 9.8 persen. Tahap 
pertama, dalam kepemimpinan 
dengan cara membeli. Baik dari fungsi kawasan di Jakarta Pusat 
lebih banyak terkonsentrasi pada Jokowi ditargetkan dapat
perorangan maupun perusahaan 
swasta. Pemprov DKI sudah alih fungsi lahan. Tak kurang dari mencapai 20 persen dan lima tahun 
berikutnya 30 persen. Optimisme 
menyiapkan anggaran yang cukup 60 persen kawasan perumahan
tersebut akan dapat diwujudkannya 
besar, yakni Rp 1 triliun per tahun di Jakarta Pusat berubah menjadi 
untuk pembelian lahan yang akan kawasan niaga dan perkantoran.
dengan melakukan penataan atau 

dikonversi menjadi ruang terbuka Pemprov DKI terus berupaya penertiban daerah resapan air yang 
berubah fungsi menjadi pusat 
hijau (RTH) berupa taman-taman mengejar target 35 persen dengan 
kota.
melibatkan pula masyarakat dan perbelanjaan, apartemen, atau 

Dengan dana sebesar itu, swasta. Menurut Deputi Gubernur gedung perkantoran.
Penataan Waduk Pluit dengan 
Pemprov berharap dapat menambah DKI Jakarta Bidang Tata Ruang 
dan Lingkungan Hidup Sarwo taman di sekitarnya, Waduk Ria-Rio 
lahan sebesar 50 hektar per tahun 
untuk pengembangan RTH. Handayani, RTH sekitar 10
plus hamparan tamannya, Waduk 
Rawa Badung, dan lainnya cukup 
Sehingga pada 2030 mendatang, persen yang dimiliki DKI itu sudah 
menambah kontribusi terhadap 
target RTH 35 persen dari total luas termasuk fasilitas umum (fasum), 
wilayah kota dapat terpenuhi.
dan fasilitas sosial (fasos) yang terus perluasan RTH maupun tangkapan 

Lahan seluas 20 hektar per diminta kepada pengembang. air. Langkah selanjutnya adalah 
memperketat perizinan, dan 
tahun itu juga bisa dalam bentuk Demikian halnya dengan 
taman-taman kecil di permukiman
pengembang yang proyeknya belum
pembangunan yang mengacu pada 

tata ruang yang ada. Sehingga,

50
Media Jaya l Nomor 01 Tahun 2014



   48   49   50   51   52