Page 10 - MJ EDISI 11 2019
P. 10
LAPORAN UTAMA
Perbanyak Cadangan Air Ibukota
Saat ini, tingkat penurunan muka air tanah (MAT) di Jakarta cukup tinggi. Hal ini berdampak pada turun-
nya permukaan tanah, sehingga berimbas pada meluasnya daerah genangan pada saat hujan. Maka tak
heran, Jakarta selalu dihantui bencana banjir setiap tahunnya.
Media Jaya/Dharma
Sejumlah petugas Dinas Tata Air sedang menggali drainase vertikal di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakatra
Pusat. Drainase vertikal ini, salah satu cara untuk memperbanyak cadangan air.
elain akibat alih fungsi lahan di dae- melakukan konservasi total air. Dengan TABEL LUASAN ZONA KERUSAKAN AIR TANAH AKUIFER
rah hulu seperti Puncak dan Bogor, konservasi total, penyerapan air hujan ke TERTEKAN ATAS (40-140 m)
Sdi sepanjang Daerah Aliran Sungai dalam tanah akan kembali ke keadaan TAHUN 2009 2010 2013
ZONA
(DAS) Ciliwung pun banyak bangunan ideal atau mendekati angka semula, yak- Rusak 0,40% 1,60% 13%
komersial hingga perumahan. Tingginya ni 75-95 persen. Limpasan atau buangan Kritis 15,30% 19,30% 33%
alih fungsi lahan di kawasan perkotaan air diturunkan ke angka 5-25 persen. Rawan 24,50% 14,50% 29%
ini, berdampak pada kurangnya infiltrasi Sebenarnya, Jakarta ternyata me- Aman 60,60% 64,50% 26%
air hujan ke dalam tanah. Hal ini mengaki- miliki ketersediaan air tanah yang cuk-
batkan ketersediaan air tanah menurun. up baik. Potensi persediaan air dari air
Selain itu, alih fungsi lahan ini berdam- hujan mencapai 1,28 miliar meter kubik kungan, yakni metode kolam konservasi;
pak pada meningkatnya limpasan air di (m3). Namun, sejauh ini hanya 13 persen sumur resapan, dan bak penampung air
permukaan tanah, sehingga potensi yang terserap ke dalam tanah, 19,7 pers- hujan; river side polder; dan area perlin-
genangan dan banjir menjadi tinggi. en menguap melalui tanaman, dan 66,8 dungan air tanah,” ujar Ricky belum lama
Dari hasil pengukuran tanah tahun persen melimpas ke sungai dan laut. ini.
2017, Dinas Perindustrian dan Energi Menurutnya, metode kolam konser-
mencatat, daerah yang mengalami penu- Jenis Drainase Vertikal vasi berupa pembuatan kolam-kolam un-
runan tanah tertinggi berada di kawasan tuk menampung air hujan, diresapkan
Pulogadung, Tanjung Priok, Pademang- Untuk meminimalisir limpasan air ke kemudian dialirkan ke sungai secara per-
an, Pluit, Penjaringan dan Kembang- laut (zero run off), Pemerintah Provinsi lahan. Cara kedua adalah dengan mem-
an. Selama periode 2014-2017, tingkat DKI Jakarta akan memperbanyak pem- buat metode sumur resapan dan bak
penurunan tanah terbesar mencapai 25 buatan drainase vertikal. Pelaksana Tu- penampung air hujan. Metode ini sangat
centimeter. gas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan praktis dengan cara membuat penam-
Di sisi lain, tingkat kerusakan air tanah Energi DKI Jakarta, Ricky Marojahan Mu- pungan air hujan dan atau sumur resapan
di Ibu kota cukup mengkhawatirkan. Ka- lia mengatakan, pihaknya akan membuat untuk menampung air hujan yang jatuh
wasan pada Zona Merah atau zona rusak drainase vertikal ramah lingkungan. Ini pada atap atau kawasan tertentu.
dan Zona Kuning atau rawan di Jakarta merupakan upaya mengelola air kelebi- Ketiga adalah dengan membuat river
cukup besar. Seperti Pluit masuk pada han dengan cara ditampung dan dire- side polder untuk menahan aliran air me-
Zona Merah, sedangkan Tanjung Priok, sapkan ke dalam tanah secara alamiah, lalui pengelolaan air kelebihan di sepan-
Pulogadung dan Kembangan, masuk atau dialirkan ke sungai tanpa melampaui jang bantaran sungai. Caranya dengan
Zona Kuning. Sisanya masih Zona Biru kapasitas sungai sebelumnya. melebarkan bantaran sungai di bebera-
atau aman. “Ada empat cara yang bisa dilaku- pa tempat secara selektif. Terakhir, yaitu
Untuk itu, sudah saatnya Jakarta kan untuk membuat drainase ramah ling- dengan metode area perlindungan air
10 Media Jaya EDISI 11 2019