Page 8 - MEDIAJAYA EDISI 9 TAHUN 2020
P. 8
LAPORAN UTAMA Proyeksi Laju Pertumbuhan Penduduk di DKI Urbanisasi dan Pengaruhnya Terha-
Jakarta ( 2010 – 2035)
dap Kualitas Lingkungan Hidup” men-
ulis kota-kota di Indonesia pada ke-
1.09 %
0.9 %
menampung pertambahan penduduk
yang begitu pesat sebagai dampak
0.72 % nyataanya belum cukup mampu untuk
0.50 % dari urbanisasi tersebut.
0.26 %
Sejak tahun 1950-an, Jakarta su-
dah mengalami tekanan pertumbu-
2010- 2015 2015- 2020 2020-2025 2020-2025 2020-2025 han penduduk yang sangat pesat.
Pada 1950, jumlah penduduk Jakarta
tercatat 1.600.000 jiwa dan naik men-
jadi 4 juta jiwa di akhir 1960-an. Saat
Perkiraan Komposisi Lokasi Tinggal Penduduk
Indonesia 71.89 75.77 79.26 82.37 ini, jumlah penduduk DKI Jakarta su-
dah lebih dari 10 juta jiwa.
Di perkirakan jumlah penduduk
51.61 48.39 45.81 54.19 40.65 59.35 36.16 63.84 32.34 67.66 Jakarta akan terus bertambah. Be-
gitu juga dengan arus urbanisasin-
ya. Badan Perencana Pembangunan
Nasional (Bapenas) dan BPS dalam
– 2035” yang diterbitkan tahun 2013
memperkirakan tingkat urbanisasi di
8 28.11 24.23 20.74 17.63 “Proyeksi Penduduk Indonesia 2010
Jakarta tahun 2035 sudah di atas 80
persen. Lebih tinggi dari prediksi ur-
2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045
banisasi nasional, yakni 66,6 persen.
Persentase penduduk di Persentase penduduk di Sementara jumlah penduduk di Ja-
pedesaan Perkotaan Infografis/Tommy.K.R
karta di perkirakan sudah di atas 11
juta jiwa.
Besarnya penduduk yang ber-
ampahan, air limbah, drainase ling- “Untuk menekan pengeluaran se- migrasi dan kemampuan pemerin-
kungan serta sistem penyediaan air lama hidup di kota, maka jalan kelu- tah yang terbatas dalam penyediaan
minum. Termasuk ketersediaan sara- arnya adalah dengan membangun hu- perumahan sehat dan terjangkau,
na dan prasarana untuk proteksi ben- nian atau tempat tinggal sendiri. Pada membuat para pendatang memadati
cana seperti banjir atau kebakaran. umumnya di daerah yang peruntu- daerah permukiman kota yang sudah
Peneliti kependudukan pada Lem- kannya bukan untuk permukiman. padat. Mereka ditampung keluarga,
baga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jenis hunian yang dibangun bervari- kerabat, atau menyewa rumah den-
(LIPI), Mita Noveria dalam makalahn- asi berupa gubuk dari bahan-bahan gan harga murah meski tanpa fasili-
ya tentang “ Fenomena Urbanisasi yang tidak tahan lama sampai rumah tas yang mendukung hingga mendiri-
dan Kebijakan Penyediaan Peruma- permanen. Pembangunan hunian jen- kan bangunan di tanah-tanah kosong
han dan Permukiman di Perkota- is ini menyebabkan terbentuknya per- tanpa menghiraukan peraturan yang
an Indonesia” menilai permukiman mukiman kumuh,” tulis Mita. berlaku.
kumuh merupakan fenomena univer- Menurut Mita, keberadaan per-
sal di berbagai kota di negara-nega- mukiman kumuh erat terkait den- Penataan Kampung
ra berkembang. Diperkirakan jutaan gan peningkatan jumlah penduduk
penduduk miskin di berbagai kota di perkotaan. Salah satunya dipicu ur- Deklarasi Pretoria tentang Peny-
negara berkembang tinggal di per- banisasi yang dilakukan masyarakat elesaian Permukiman Informal yang
mukiman yang berisiko tinggi seper- desa dengan kondisi ekonomi buruk ditandatangani 2016 lalu menyebut-
ti pinggiran sungai, daerah tangkapan dan tingkat pendidikan yang rendah. kan masyarakat yang tinggal di per-
air, perbukitan atau lokasi-lokasi di Sementara itu, Soetjipto Wiro- mukiman kumuh sangat rentan, baik
dekat area industri berbahaya. sardjono dalam bukunya “Masalah secara sosial maupun ekonomi dan