Page 46 - MEDIAJAYA EDISI 9 TAHUN 2020
P. 46

eka tinggal. Namun tidak sedikit yang  besar dan hidup berkeluarga hingga   dicabut oleh siapapun,”katanya berse-
              memilih mengontrak rumah didekat  membesarkan anak-anaknya di kam-  mangat.
              Kampung Akuarium.               pung ini. Tanah ini harus kembali ke-  Bagi Yani perjuangan  itu tidak se-
                 Sebagian warga bertahan dita-  pada kami,” ujarnya lirih.      bentar. Selama tiga tahun pertama
       SOSOK  nah penggusuran. Mereka memban-    Beruntung saat itu Yani bertemu   identitasnya dicabut lantaran bersiku-
                                                                                kuh menempati  shelter di Kampung
              gun tenda-tenda darurat yang dikenal  Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ja-
              dengan  shelter, termasuk Yani. Kala  karta, Jaringan Rakyat Miskin Kota
              itu, banyak bantuan dari warga seki-  (JRMK),danCenter for Urban Stud-  Akuarium.  Kesulitanpun  mengham-
                                                                                pirinya saat ingin berobat dan me-
              tar, berupa makanan, pakaian, hingga  ies). Yani akhirnya dibantu melakukan   nyekolahkan  anak  di  sekolah  negeri.
              kebutuhan dasar lainnya.        Class Action untuk memperjuang-   Identitasnya tidak diakui oleh rumah
                 Namun Yani tidak begitu tertarik  kan kembali Kampung Akuarium. Se-  sakit dan sekolah, lantaran kata mer-
              dengan bantuan yang dinilai men-  genap tenaga, pikiran dan waktu di-  eka Yani tinggal di zona merah. “Tapi
              gibakan hak-hak mereka. Menurut  kurasnya untuk Kampung Akuarium.  saya tidak patah semangat. Saya tetap
              Yani, harusnya tanah itu tidak digu-  Sampai suatu waktu anak bungsu-  sekolahkan anak di swasta agar bisa
              sur dan warganya diperlakukan den-  nya pernah bertanya, “Kapan ibu ber-  mendapat pendidikan yang layak,”
              gan layak. Melihat warganya mengais  henti mengurus Akuarium. Kembali   kata dia.
              puing, perabotan yang rusak hingga  mengurus kami, masak, bermain dan   Tidak hanya itu, perjuangan Yani
              makanan dari bantuan, menguatkan  mengantar kami sekolah?”.       ternyata membuat suami dan orang
              Yani untuk memperjuangkan kembali   Mendengar  itu  Yani  sedih.    Tapi    tuanya khawatir. Sebab sebagai
              tanah kelahirannya.             baginya, perjuangan ini dilakukan-  seorang perempuan, wanita kelahiran
                 “Kenapa saya begitu bertekad.  nya demi masa depan anak-anaknya.    2 November 1976 ini terlampau berani
              Karena di kampung ini saya lahir, saya  Ia ingin  memastikan  kelak anak-  dan menguras seluruh tenaganya un-
              tumbuh besar, menikah dan akhirnya  anaknya tumbuh dengan layak di-  tuk Kampung Akuarium. “Suami saya
              dikaruniai empat orang anak. Begitu  tempat kelahirannya, bukan di kolong   sampai bilang ‘Kalau sudah capek bi-
              juga dengan orang tua saya. Mereka  jembatan. “Hak kalian yang tidak bisa   lang ya,’ tapi saya tetap mau berusa-
     46
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50