Page 17 - MEDIAJAYA EDISI 7 TAHUN 2020
P. 17
MEDIA JAYA EDISI | 07 2020
tal itu sendiri,” tambah Amin.
Peningkatan pelaku digital di- Perubahan Pengeluaran Pada Komoditas
rasakan oleh salah satu lokapasar Belanja Rumah Tangga Selama Pandemi COVID 19
(marketplace) terbesar di Indonesia,
Tokopedia yang mencapai pertamba-
han 2-3 juta mitra Usaha Mikro Kecil Bahan makanan
Menengah (UMKM) hanya dalam se- 51 %
tahun. “Padahal sebelumnya perlu
waktu 10 tahun untuk bisa menam- Kesehatan
bah 6 juta mitra,” kata Amin. 20 %
Data tersebut, menurut Amin jelas
merupakan berita baik. Pandemi CO- Pulsa/paket data
VID-19 mendorong pergeseran pola 14 %
ekonomi dan UMKM menjadi bagian
dari perubahan tersebut. “Artinya Makanan/Minuman
UMKM menjadi bagian dari gerakan 8 %
perubahan ini,“katanya.
Tren perubahan pelaku UMKM Listrik
dari ofline ke online juga diperkuat 3 %
dari data startup e-commerce web-
site builder TokoTalk. Sepanjang April
hingga Juni 2020 jumlah UMKM yang Sumber data : Survei Sosial Demografi Dampak
COVID-19 BPS
mendaftar di platform tersebut dan Infografis/Tommy.K.R
mulai membuat website meningkat
hingga 38 persen. Peningkatan ter-
tinggi terjadi pada UMKM di Jakarta yang belum memiliki akses untuk bertransak-
yang mencapai 29 persen. si secara daring. Di DKI, jumlahnya diperkirakan 17
mencapai 40 persen. “Jumlah tersebut harus terus
Berani Berpindah dikurangi,”katanya.
Khusus untuk pelaku UMKM di DKI Jakarta,
Pasca pandemi COVId-19, bisnis Faransyah menyebut tantangan terbesar saat ini
berbasis digital diyakini mempunyai adalah bagi pelaku yang belum melek terhadap
keuntungan lebih dibandingkan cara Kalau ngomongin teknologi. Jika memilih untuk tetap bertahan tan-
konvensional. Selain dapat menjang- daring, saya pa teknologi informasi, maka UMKM akan tergusur
kau pasar yang lebih luas, tingkat sangat yakin secara perlahan. “Pelaku UMKM harus berani ber-
penjualan produk juga lebih tinggi. kalau nggak salah pindah dari cara tradisional dengan tatap muka
Sudah begitu biaya promosi lebih mu- 60 persen warga menjadi cara baru melalui daring,” kata Faran.
rah. Sedangkan dari sisi konsumen, DKI sudah Faran menambahkan, peningkatan usaha me-
transaksi daring, selain nyaman juga punya akses lalui transaksi secara daring, bisa dilakukan me-
mengurangi risiko paparan COVID-19. online. Mereka lalui dua tahap. Pertama, bisa dengan meman-
Pendiri Wiranesia Inkubator, Far- yang sudah punya faatkan jejaring sosial media seperti instagram,
ansyah Agung Jaya mengatakan, mo- akses, pasti akan facebook, atau whatsapp messenger. Jika mera-
men pandemi ini harus dijadikan se- belanja secara sa sudah cukup menguasai melalui sosial media,
bagai masa pengembangan UMKM daring level berikutnya bisa dijajal para pelaku UMKM
melalui jejaring teknologi. Peluang itu dengan memanfaatkan lokapasar (marketplace)
terbuka lebar, karena pelaku UMKM Faransyah Agung atau niaga-el (e-commerce). “Dengan melibatkan
di DKI Jakarta rata-rata sudah melek Jaya, teknologi, usaha akan tetap berjalan tanpa ber-
teknologi. “Kalau ngomongin daring, Pendiri Wiranesia gantung pada pasar secara tatap muka,”ujarnya.
saya sangat yakin kalau nggak salah Inkubator Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat
60 persen warga DKI sudah punya ak- Statistik DKI Jakarta, jumlah UMKM di DKI Jakarta
ses online. Mereka yang sudah pun- mencapai 1,2 juta. “DKI bisa jadi lokomotif untuk
ya akses, pasti akan berlanja secara pemulihan ekonomi di Indonesia. Hanya syaratnya,
daring,” tutur dia. pelaku UMKM harus mau beralih menjalankan
Meski begitu, salah satu tantan- transaksi secara daring,” tegas dia.
gannya saat ini adalah masyarakat sam/nis