Page 44 - Edisi 6 Tahun 2025
P. 44
44
44 PELESIRAN JAKARTA
Namun beranjak abad ke 17, Belanda mengesankan. Karyanya ini tentang audionya menciptakan pengalaman
yang kemudian menguasai kawasan kehidupan sosial Batavia dengan belajar sejarah secara modern.
tersebut dan menjadikannya sebagai segala kompleksitasnya. Almarhum
pusat perdagangan dan pemerintahan juga menyoroti multikulturalisme kota, Mudah Diakses
Hindia Belanda. struktur kelas, dan kolonialnya.
Bagi yang ingin bepergian ke Kota Tua
Pada abad ke 16, Kota Tua alias Batavia Lebih jauh ke dalam, Museum Sejarah dan Museum Sejarah Jakarta, kawasan
Lama (Oud Batavia) yang luasnya Jakarta memajang koleksi berdasarkan ini mudah diakses transportasi publik.
mencapai 1,3 kilometer persegi ini periode sejarahnya. Mulai dari Anda bisa naik KRL jurusan Stasiun
dijuluki Permata Asia dan Ratu dari prasejarah Jakarta, Tarumanegara, Kota. Setibanya di stasiun ini, Anda
Timur oleh pelayar Eropa. Lokasinya Jayakarta, Sultan Agung hingga hanya perlu menyeberang ke kawasan
yang strategis dengan sumber daya Mohammad Husni Thamrin. tersebut. Selanjutnya, bagi yang ingin
melimpah menjadikannya sebagai ke Jembatan Kota Intan yang jaraknya
pusat perdagangan di Benua Asia. Selain itu Museum Sejarah Jakarta sekitar 4 kilometer dari Kota Tua ini
sudah mengadopsi inovasi digital bisa naik ojek online. Alternatif lainnya,
Museum Sejarah Jakarta seperti Ruang Imersif. Area ini naik bus Transjakarta (TiJe). Halte yang
merupakan ruang pamer yang terdekat adalah Halte Jakarta Kota.
Matahari siang menyoroti Museum menggunakan teknologi imersif untuk TiJe yang terintegrasi dengan Halte
Sejarah Jakarta di Kawasan Kota Tua. memberikan pengalaman belajar Kota yakni TiJe Koridor 1, Koridor 1A,
Teriknya menyinari gedung yang megah sejarah yang lebih menarik dan koridor 12 dan Tije koridor 12B.
pada masanya. Di halaman, Meriam interaktif. Teknologi visualisasi dan yen
si Jagur semakin menegaskan aura
kehebatannya.
Bangunan yang juga dikenal sebagai MUSEUM
Museum Fatahillah ini luasnya sekitar
1.300 meter persegi. Pada 30 Maret SEJARAH JAKARTA
1974, bangunan yang dibangun
mirip Istana Dam di Amsterdam ini
diresmikan Gubernur DKI Jakarta,
Ali Sadikin sebagai Museum Sejarah
Jakarta.
Dulu, bangunan ini merupakan Balai LOKASI JAM OPERASIONAL
Kota Batavia (Stadhuis van Batavia) Jl. Taman Fatahillah Selasa-Minggu:
yang dibangun pada 1627 oleh Gubernur No. 1 Pinangsia 09.00-15.00 WIB
Jenderal Jan Pieterszoon Coen. Selain Kota Tua - Taman Sari Senin: Tutup
Jakarta Barat 11110
sebagai balai kota, dulu gedung ini juga
berfungsi sebagai Dewan Pengadilan Selasa-Jumat Perorangan Rombongan (Minimal 30 orang)
(Raad van Justitie) dan Dewan Kotapraja Dewasa Rp10.000 Rp7.500
(College van Schepenen). Di bangunan Mahasiswa Rp5.000 -
ini juga terdapat penjara utama di Anak-anak/pelajar Rp5.000
Batavia. Tercatat beberapa pahlawan Wisatawan mancanegara Rp50.000
seperti Untung Surapati, Cut Nyak
Dien dan Pangeran Diponegoro pernah Sabtu-Minggu Perorangan Rombongan (Minimal 30 orang)
ditahan di penjara ini. Dewasa Rp15a.000 Rp11.250
Mahasiswa Rp5.000 Rp3.750
Anak-anak/pelajar Rp5.000 Rp3.750
Memasuki Museum Sejarah Jakarta, Wisatawan mancanegara Rp50.000
pengunjung langsung disambut
dengan mural di dinding karya
Harijadi Sumodidjojo (1919-1997) yang
EDISI 06
EDISI 06 TAHUN 2025TAHUN 2025
HTM TM Ragunan:
Sarana I Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakartanformasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Rp4.000/dewasa
Rp3.000/anak
HTM Pusat Primata Schmutzer
Selasa-Jumat
Rp6.000/orang
Sabtu-Minggu-Hari libur nasional
Rp7.500/orang