Page 55 - MJ EDISI 5 2019
P. 55

KULINER




                                                     erik matahari yang panas tak
                                                     membuat  Tjia  Tjenlun  (58)  ber-
                                                Thenti melayani pembelinya. Satu
                                                per satu pembeli dia layani dengan en-
                                                ergik di gerobak warna merah miliknya.
                                                Panas yang terik tak jadi soal, Tjia hanya
                                                ingin para pelanggannya puas dengan
                                                makanan dagangannya, rujak juhi.
                                                   Rujak juhi merupakan salah satu ku-
                                                liner khas Betawi. Kudapan ini diracik
                                                dari mie, irisan mentimun, selada, ken-
                                                tang rebus dan tak lupa siraman bum-
                                                bu kacang. Mie yang digunakan biasan-
                                                ya mie kuning basah. Karnanya banyak
                                                juga yang menyebut rujak juhi sebagai
                                                mie juhi.                                    “Yang jelas resep
                                                   Masyarakat Betawi mengenal olah-         ini (Rujak Juhi, red)
                                                an rujak juhi sebagai hasil dari akulturasi   sudah dipakai turun
                                                budaya kuliner masyarakat China. Bah-      temurun dari nenek”
                                                kan kata juhi sendiri berasal dari baha-
                                                sa China. Masyarakat China peranakan            Tjia Tjenlun
                                                di Betawi saat itu, gemar menikmati juhi    pedagang Rujak Juhi
                                                hingga kemudian dikembangkan men-               yang cukup
                                                jadi rujak juhi. Rujak juhipun cukup pop-  legendaris di Kawasan
                                                uler di Jakarta pada masanya. Meski kini       Gajah Mada.
                                                tak lagi mudah didapat, tapi penikmat
                                                kuliner ini tetap ada.
                                                   Rujak Juhi racikan Tjia sendiri su-
                                                dah terkenal di sekitaran kawasan Gajah
                                                Mada yang menjadi lokasi jualannya. Se-  perempuan yang akrab disapa Mami
                                                porsi rujak juhi racikan Tjia berisi poton-  ini  berdagang  Rujak  Juhi  tepat  di  de-
                                                gan timun yang segar, selada yang re-  pan Sekolah Kristen Ketapang 1, Jl  KH.
                                                nyah serta mie kuning serta potongan   Zainul  Arifin,  Gajah  Mada,  Krukut,  Ta-
                                                kentang rebus. Tak lupa juhi yang dita-  man Sari, Jakarta Pusat. Bisanya Tjia mu-
                                                bur dan diguyur dengan bumbu kacang   lai berjualan pukul 11.00 - 17.30 WIB.
                                                dengan rasa yang sangat khas. Gurih,   Satu porsi  rujak juhi  dijualnya seharga
                                                manis dan segar dengan kucuran jeruk   Rp 26.000.
                                                limau.                                 Di warungnya, Tjia bekerja seorang
                                                   Porsi  yang  pas  dan  rasa  yang  lezat   diri. Kedua anaknya lebih memilih beker-
                                                membuat rujak juhi Tjia memiliki banyak   ja di kantor dan menjadi ibu rumah tang-
                                                penggemar. Pelanggannya tidak hanya
                                                warga atau pekerja kantoran di kawasan
                                                tersebut,  tetapi  juga  datang  jauh-jauh
                                                dari Bogor hanya untuk membeli rujak
                                                juhi buatannya.
                                                   “Ada yang dari Sentul, Kebayor-
                                                an, Ciledug, Bintaro hingga Tangerang
                                                datang kesini cuman mau makan rujak
                                                juhi. Ada juga yang jauh-jauh pesan le-
                                                wat Go-Food, rumahnya padahal di Ke-
                                                bayoran. Bisa habis uangnya cuman un-
                                                tuk nganter saja,” kata Tjia beberapa
                                                waktu lalu.
                                                   Tjia mengaku, sudah 17 tahun



                                                                                          Media Jaya Edisi 5 2019   55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60