Page 42 - media_jaya_04_2014
P. 42








sedikit tergeser dengan hadirnya 

bus-bus kota yang melayani 

beragam rute di Jakarta. Saat ini 

keberadaan Bemo ditaksir tak lebih 
dari 300 unit. Laksana orang tua, 

Bemo mudah sekali ‘sakit’. Usia 

uzur dan ketiadaan spare part yang 

orisinal membuat Bemo lambat laun 

hilang berganti dengan onggokan 

besi tua. Untuk mengganti onderdil 
yang rusak saja, para supir biasanya 

mempunyai ide kreatif. Mereka 

mengakalinya dengan menggunakan 

onderdil dari kendaraan lain. 

Pokoknya, asal Bemo masih bisa 

jalan, maka onderdil itulah yang mengangkut orang. Akibatnya, dan suaranya yang menggelegar. 
dipakai.
ketika dipasangkan tempat duduk, Bemo juga bisa mepet di jalan
Walau termakan usia dan 
ruangan yang tersedia pun sangat yang sempit. Kini, Bemo dan
kalah bersaing dengan angkot dan sempit. Biasanya Bemo mampu Bajaj sebagai kendaraan angkutan 

ojek, Bemo ternyata masih tetap untuk mengangkut maksimal
penumpang memang telah uzur. Ia 

eksis dan mempunyai penggemar 8 orang, 6 di bagian belakang tinggal menunggu ajal tergerus oleh 

yang banyak. Setidaknya bagi dengan 3 orang saling berhadap- modernisasi transportasi. Namun 
warga yang biasa melewati jalur 
hadapan. dan 2 orang di depan, demikian ia masih meninggalkan 
Bendungan Hilir - Pejompongan. termasuk sang pengemudi. Kondisi kenangan dan “romantismenya”. 

Coba perhatikan di saat jam-jam ini memang kurang nyaman. Siap mencoba?

sibuk, saat berangkat dan pulang Bayangkan saja bila tepat di depan *Penulis adalah karyawan Pemprov 

kantor, atau ke sekolah, banyak kita duduk seorang wanita cantik DKI Jakarta
penumpang masih mengandalkan 
atau pria ganteng. Begitu duduk, 
kendaraan keluaran tahun 60-
lutut kita bisa saling beradu.
an ini. Umumnya mereka naik Keluhan lain, Bemo kerap 

Bemo karena disamping rute
mogok di tengah jalan atau

yang dilalui tidak mutar-mutar, berjalan laksana keong. Jika bicara 

juga lebih murah. Bayangkan
kecepatan dan kelincahan, Bemo 
saja, untuk rute sepanjang 2,5 km 
bukanlah angkutan yang dapat 
itu, Bemo menjadi satu-satunya 
diandalkan. Dalam hal kemampuan 
angkutan umum dengan tarif bermanuver di jalan-jalan sempit 

ekonomis. Cukup membayar 4.000 dan ramai pun, Bemo, sebagai 

rupiah saja. Bandingkan jika kita angkutan lingkungan, kurang lincah 

menggunakan Bajaj. Paling tidak, ketimbang Bajaj. Maklum saja, 
untuk jarak sedekat itu kita harus 
bodinya yang antik membuat ia 
merogoh 5 hingga 7 ribu rupiah.
seakan berat untuk berbelok.
Banyak yang tidak mengetahui Dengan segala kelebihan, 

bahwa di negara asalnya, Jepang, kekurangan, dan romantismenya, 

Bemo tidak didesain sebagai Bajaj dan Bemo boleh dibilang 

angkutan manusia, melainkan kendaraan yang antik dan unik 
untuk mengangkut barang. Begitu 
di Jakarta. Unik karena beroda 
di Indonesia, ia berubah untuk
tiga. Antik karena keusangannya,


42
Media Jaya l Nomor 04 Tahun 2014



   40   41   42   43   44