Page 41 - media_jaya_04_2014
P. 41
Bajaj di Jakarta.
antik yang masih tersisa
di Jakarta ini didatangkan
Si “Mulut Monyong” ke ibukota di awal tahun
Selain Bajaj, kendaraan
1962, bertepatan dengan
angkutan penumpang beroda tiga penyelenggaraan Ganefo.
adalah Bemo (becak motor). Bagi Saat itu, kehadiran Bemo
mereka yang lahir di dekade 90-an di Jakarta dimaksudkan
ke atas dan tinggal di pinggiran untuk menggantikan
Jakarta, mungkin tidak mengenal fungsi Becak yang banyak
bentuk Bemo. Bahkan Anda
berseliweran di jalan-jalan
utama Jakarta.
sendiri pun mungkin belum pernah
merasakan naik si ‘mulut monyong’ Naik bemo seakan
ini. Kalau belum, cobalah pergi ke membawa kita pada
kawasan Bendungan Hilir (Benhil) perjalanan romantika
tepatnya di depan pasar Benhil. sejarah Jakarta di era
Selain di Benhil dan
Jejeran Bemo aneka warna tertib 60-an. Saat dimana jalan-jalan di Pejompongan, Bemo juga dapat
Jakarta masih sepi. Hanya segelintir
mengantre menunggu penumpang dijumpai di kawasan-kawasan
yang akan diantar menuju ke arah mobil pribadi berseliweran.
tertentu di Jakarta. Karena sudah
Pejompongan. Di Jakarta, Benhil Untuk angkutan umum, Selain termakan usia dan sering mogok,
merupakan salah satu kawasan yang Bemo, tersedia opelet dengan umumnya Bemo melayani rute-
masih banyak ditemukan Bemo.
kapasitas 20-an penumpang. Boleh rute pendek, seperti rute Terminal
Mempunyai bentuk yang dikatakan saat itu Bemo menjadi Manggarai-Salemba, Pasar Tebet-
unik dengan bemper maju ke angkutan umum favorit di Jakarta.
Stasiun KA Tebet, dan Tanahabang-
depan yang ditopang oleh sebuah Bemo belum ada saingannya. Bendungan Hilir.
roda di depan dan dua lainnya di Maklum saja, belum banyak moda Memasuki pertengahan tahun
sisi belakang, bemo menyimpan transportasi di Jakarta pada masa 80-an, perlahan namun pasti
romantisme sejarah. Kendaraan
itu.
keberadaan Bemo sedikit demi
Media Jaya l Nomor 04 Tahun 2014
41