Page 46 - MJ EDISI 3 2019
P. 46
REHAT
Masih di gang Kemenangan. Yang
tidak kalah menarik, banyak peda-
gang kaki lima yang menjajakan bahan
makanan mulai dari sekba, paha kodok
(swike) hingga teripang alias timun laut
(haisom) di gerobak atau lapaknya.
Menurut Aping, haisomnya di-
datangkan langsung dari Pulau Bang-
ka yang notabene kampung halaman-
nya. “Sekilo ada yang Rp100 ribu dan
Rp250 ribu, tergantung kualitasnya,”
kata perempuan cantik ini ramah.
Jika Anda belum lapar dan lelah, lan-
jutkan saja perjalanannya dan sempat-
kan berkunjung ke vihara Dharma Bak-
ti. Rumah ibadah yang terletak di Jalan
Kemenangan III, Petak Sembilan Nomor
19, RT 03/02 ini dibangun pertama kali
pada tahun 1650 silam dan dinamakan
Kwan Im Teng yang belakangan diserap
Kawin Campur di Petak Sembilan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
kelenteng.
Pada abad 18, Kwan Im Teng dikenal
Dr Rahadjeng Pulungsari, Staf Pengajar Studi Cina sebagai tempat ibadah buat masyarakat
Tionghoa terpenting di Batavia. Begitu
emerintah Provinsi Daerah Khusus Ira pun sama optimisnya dengan Gu- pula, sekarang. Pengunjung yang ingin
Ibukota (DKI) Jakarta sebaiknya me- bernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan sembahyang selalu menyesakinya.
Pmiliki strategi penataan Petak Sembi- yang yakin Petak Sembilan akan menyedot Selain wisata religi, yang ingin kulin-
lan, Glodok, Jakarta Barat sebagai suatu ka- kunjungan wisdom dan wisman. Pasalnya, eran, jangan kuatir. Ada beberapa yang
wasan destinasi wisata. Apalagi, jika daerah kawasan ini memiliki kekhasan berkat terpe- menjadi rujukan. Yang pertama dan leg-
ini dirancang dengan strategi penataan yang liharanya budaya Indonesia dan Cina yang
menonjolkan karakter spasial akulturasi bu- sudah berlangsung lama.
daya. Juga dilengkapi dengan sarana prasa- “Kawasan Petak Sembilan, lahir dari se-
rana sebagai destinasi wisata yang dapat jarah percampuran budaya Indonesia den-
menarik perhatian dan kunjungan wisatawan gan Cina yang secara nyata dan faktual ber- Foto-foto Media Jaya/Dharma
domestik (wisdom) dan wisatawan man- interaksi mengikuti arus jaman,” kata Ira.
canegara (wisman). Dijelaskan Ira, keseharian interaksi dan
Ini lah saran simpatik dari staf pengajar kebiasaan ini membentuk suatu pola budaya
Program Studi Cina, Fakultas Ilmu Pengeta- dan nilai-nilai yang khas. Dinamika kehidu-
huan Budaya, Universitas Indonesia, Dr. Ra- pan yang masih berlangsung ini membawa
hadjeng Pulungsari yang akrab disapa Ira. ciri akulturasi budaya Indonesia-Cina di
“Perlu dilakukan eksplorasi dan identifikasi Petak Sembilan. “Ada narasi dalam konteks
ragam budaya, artefak budaya, juga nilai- masa lalu dan masa kini di Petak Sembilan,”
nilai yang terbangun dalam hal toleransi an- terangnya.
taretnis, termasuk interaksi sosial yang ter- Menurut Ira, jelas ada perbedaan yang
bangun di sana,” ujar Ira sewaktu dihubungi mendasar antara Petak Sembilan dengan
MJ awal Maret 2019 lalu. Kampoeng China di Cibubur yakni konsep
Hal-hal tersebut, lanjut Ira, akan menjadi awal terbentuknya masing-masing kawasan.
fokus ketika menata kawasan Petak Sembi- “Kampoeng China di Cibubur dibangun un-
lan menjadi destinasi wisata budaya (cultural tuk wisata, sehingga bangunan-bangunan,
tourism), disamping tentunya bangunan- ornamen-ornamennya dipilih dan dirancang
bangunan warisan budaya (cultural heritage) sesuai dengan simbol-simbol budaya Cina,
tetap dipertahankan. serta dibangun pada masa kini.” Yen
Warga keturunan Tiong Hoa menjajakan aneka kue dan manisan di
kawasan pertokoan di Petak Sembilan, Jakarta.
46 Media Jaya Edisi 3 2019