Page 7 - JaKita Edisi 01 Tahun 2021
P. 7
LAPORAN UTAMA 7
akarta dibayangi ancaman bencana yang
tinggi sebagai konsekuensi letaknya, dari
Jsisi geografis, geologis serta demografi
penduduknya. Secara geomorfologi Jakarta
merupakan dataran rendah di tengah “mangkuk
raksasa” bernama Teluk Jakarta. Hampir 40
persen wilayah Jakarta merupakan dataran
rendah, di bawah permukaan air laut. Adanya
13 sungai yang melintasi Ibu Kota semakin
menambah kerawanan Jakarta terhadap
bencana, terutama banjir.
Ancaman Jakarta tidak hanya banjir. Dalam
“Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2017” ada sembilan potensi
bencana yang pernah terjadi di Ibu Kota. Mulai
dari cuaca ekstrem, gelombang tinggi, gempa
bumi hingga tanah longsor.
Jakarta juga dibayangi ancaman bencana
nonalam dan sosial. Seperti konflik sosial,
kegagalan teknologi, kebakaran gedung dan
permukiman serta epidemi penyakit. Sejarah
mencatat, Jakarta pernah dilanda bencana
wabah penyakit malaria, disentri dan kolera
pada tahun 1732. Saat itu, Jakarta masih
bernama Batavia.
Hingga kini, penyakit endemik seperti demam
berdarah juga masih menjadi ancaman.
Beberapa kali, Jakarta menetapkan status
Proses Kejadian Luar Biasa (KLB) deman berdarah.
evakuasi Jakarta saat ini juga menghadapi wabah COVID
korban banjir 19.
di Jakarta.
Foto Hasil kajian Economy and Environment Program
Dharma W. For Southeast Asia (EEPSEA) juga menyebut,
Jakarta menjadi daerah paling rentan terhadap
EDISI 1 TAHUN 2021
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta