Page 24 - JaKita Edisi 12 Tahun 2021
P. 24
24
24 KOLOM
Ayub
T entang penyakit, tradisi agama monoteis kita, seiring fungsi hutan yang berubah menjadi
industri ekstraktif. Kedua, memaksa manusia
Yahudi,
dari
Nasrani,
hingga
Islam,
menceritakan sosok Ayub. Doktor Budhy
untuk bertransformasi digital, laiknya webinar
Munawar Rachman, dosen Islamologi di Sekolah melalui Zoom tersebut.
Tinggi Filsafat Driyarkara, yang tesisnya mengenai
Ayub dalam Alkitab dan Al Qur’an, berkisah Mas Budhy sepakat, jasad-jasad renik yang
menarik sekali dalam sebuah webinar akhir tak kasat mata mengajarkan kita banyak hal,
pekan lalu. Kepada Komisi Kerasulan Kitab Suci selain jutaan orang sakit dan kematian tentu
Keuskupan Agung Jakarta yang mengadakan saja. Sebagaimana pengalaman Jakarta
diskusi itu, murid mendiang Nurcholish Madjid selama hampir dua tahun belakangan, dari
ini mengulik Kitab Ayub dalam Perjanjian Lama. salah satu episentrum Covid-19 di Indonesia,
Dialog iblis yang mempertanyakan kesalehan kemudian menjadi 50 kota terbaik di dunia
Ayub kepada Tuhan dengan mengujinya lewat dalam penanganan pandemi ini. Adalah Deep
ternaknya yang mati dan keluarganya yang Knowledge Analytic yang melaporkan hasil
tertimpa rumah, rupanya tak membuat imannya analisisnya berdasarkan lima kategori, 114
berubah. Senjata terakhir pun ditawarkan indikator, serta lebih 8.200 data di 72 kota di
setan melalui penyakit kulit yang menjalari dunia. Dalam laporan bertajuk Covid-19 City
tubuhnya, dari kepala hingga kaki. Kali ini Ayub Rankings Q2/2021: Benchmarking of Municipal
sempat tidak tahan, ia bahkan menyesalkan Pandemic Response – Vaccines, Economy,
kelahirannya. Namun, sebagaimana kisah-kisah Prevention, Governance, Safety, lembaga
dalam kitab suci yang happy ending, religiositas internasonal yang berbasis di London, Inggris ini
Ayub bergeming, sehingga diganjar Tuhan menempatkan Jakarta di urutan ke-47 dengan
dengan tujuh putra dan tiga putri serta hidup total skor 51,43.
makmur kembali.
Mengutip berita katadata.co.id pada 11 November
Mas Budhy, yang selalu menarik bila mengajar 2021 yang berjudul Jakarta Masuk 50 Kota Terbaik
di kampus STFD atau menjadi narasumber di Dunia dalam Tangani Pandemi Covid-19, pada
diskusi, merefleksikan penderitaan manusia kategori ketahanan ekonomi, Jakarta dengan
yang dalam teologi disebut teodisi atau dalam skor 11,05 mengungguli Shanghai (11.03), Beijing
filsafat ketuhanan dikenal sebagai problem of (10,87), Kuala Lumpur (10.01), Roma (9,94), dan
evil. Sebuah renungan dalam kehidupan sehari- Madrid (9,73). Pada kategori efisiensi pemerintah,
hari ketika kita kerap menyaksikan orang baik Jakarta (10.61) mengungguli Moskow (10,51),
yang malah menderita, seolah teori retribusi Shanghai (10,45), Bukares (10,39), serta Doha
yang diajarkan semua agama bahwa Tuhan (10,35). Pada kategori manajemen kesehatan,
akan memberi anugerah kepada orang yang Jakarta (9,17) mengungguli Los Angeles (9,12)
taat kepada-Nya tak berlaku. Realitas yang dan Lisbon (8,78). Pada kategori efisiensi
sering membuat hidup terasa absurd, saat karantina, Jakarta (12,81) mengungguli New York
Tuhan seakan tidak dapat dimengerti lagi (Deus (12,55), Roma (12,38), Amsterdam (12,21), Paris
Absconditus). Benarkah demikian? Di kolom (11,56), Kuala Lumpur (11,21), serta Doha (10,88).
chat, saya bertanya, apakah pandemi Covid-19 Pada kategori tingkat vaksinasi, Jakarta (7,78)
kita bisa ambil hikmahnya seperti kisah Ayub? mengungguli Hong Kong (7,68), Manila (7,49),
Paling tidak dua hal: pertama, menyadarkan Riyadh (6,88), dan Oslo (6,31). Prestasi keren
ketamakan manusia yang membabat hutan, Jakarta dalam penanganan Covid-19.
sampai virus kehilangan inang kelelawar,
hingga akhirnya mencari inang baru di tubuh Ramdan Malik
EDISI 12 TAHUN 2021TAHUN 2021
EDISI 12
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta