Page 6 - JaKita Edisi 02Tahun 2022
P. 6
6 6 LAPORAN UTAMA
BERADAPTASI DENGAN
“KODRAT” ALAM
Adaptasi dan mitigasi menjadi hal
fundamental yang perlu dilakukan untuk
menghadapi persoalan banjir di Jakarta.
S ebagai negara yang berada di zona tropis,
memiliki
Indonesia
terhadap
kerentanan
ancaman bencana hidrometeorologi, salah
satunya banjir. Berdasarkan data Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), dari 3.116
bencana yang terjadi sepanjang tahun 2021,1.310
di antaranya merupakan bencana banjir. Jumlah
tersebut meningkat sekitar 18 persen jika dibanding
kejadian banjir di tahun 2020, yakni sebanyak 1.065
peristiwa.
Sebelumnya, laporan Badan Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) untuk Pengurangan Risiko
Bencana atau Nations International Strategy for
Disaster Reduction (UNISDR) juga menyatakan
bahwa bencana hidrometeorologi seperti banjir
memang cenderung meningkat tiap tahunnya di
negara-negara Asia, termasuk di Indonesia. Curah
hujan berskala tinggi hingga ekstrem, kerap terjadi Petugas
di beberapa wilayah dan meningkatkan potensi Dinas Sumber
Daya Air DKI
serta kasus kejadian banjir. Jakarta,
melakukan
Di Jakarta saja, jika merujuk data Badan Meteorologi, pengerukan
di sejumlah
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan kali di Jakarta
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sebagai upaya
Jakarta, menunjukkan kesesuaian tren antara untuk
mengenda-
peningkatan curah hujan ekstem dengan kejadian likan banjir.
banjir. Pola hujan ekstrem (atas 150 mm/hari) pada Foto
beberapa tahun belakangan lebih sering terjadi dan Safran H.
memicu terjadinya banjir. Pada banjir 1 Januari 2020
misalnya, intensitas hujan mencapai 377 mm/hari.
EDISI 01
EDISI 01 TAHUN 2022TAHUN 2022
Sarana I Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakartanformasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta