Page 9 - MJ EDISI 7 2019
P. 9
LAPORAN UTAMA
(51%) yang memiliki rumah sendiri. Si-
sanya tinggal di mess karyawan, rumah
dinas, pengontrak atau memilih meny- Media Jaya/Safran. H
ingkir ke pinggirin Jakarta demi memiliki
rumah. Meski harus menyediakan waktu
dan tenaga lebih beraktivitas di Jakarta.
Persoalan Klasik
Berdasarkan hasil kajian Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Pe-
rumahan dan Kawasan Permukiman (RP-
3KP) oleh Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman (DPRKP) Provin-
si DKI Jakarta tahun 2016, kesenjan-
gan antara jumlah rumah terbangun
dengan jumlah rumah yang dibutuhkan
atau backlog di DKI Jakarta mencapai
302.319 unit. Bukan tidak mungkin jum-
lah ini juga akan terus bertambah.
Persoalan perumahan memang bu- Salah satu penghuni Rusun, sedang mengajarkan anaknya bermain sepeda.
kan hal baru di Jakarta. Bahkan jauh se-
belum Jakarta ditetapkan secara resmi Belum lagi ribuan warga yang teran- (RPJMD) 2017-2022, Pemprov DKI Ja-
sebagai ibu kota. Dalam Under Con- cam menggelandang setelah kebakaran karta menargetkan menata 200 RW.
struction: The Politics of Urban Space hebat di daerah Karang Anyar, Jakarta
and Housing during the Decolonization Pusat di penghujung 1954. Banyak Faktor
of Indonesia 1930-1960, terbitan KITLV Selain membangun sejumlah per-
Press, Freek Colombijn menyebut bah- mukiman, Soediro juga menyusun ran- Benang kusut persoalan perumahan
wa kekurangan rumah sebagai salah cangan perumahan untuk Jakarta. Salah sendiri dipicu banyak hal. Dalam maka-
satu “krisis” di Jakarta. satunya konsep rumah susun untuk me- lahnya “Fenomena Urbanisasi dan Ke-
Hampir setiap kepala daerah yang ngatasi persoalan keterbatasan lahan bijakan Penyediaan Perumahan dan
memimpin Jakarta bergelut dengan kri- dan jumlah penduduk yang terus ber- Pemukiman di Perkotaan Indonesia”
sis perumahan ini. tambah. Sayangnya, ide Soediro ditolak peneliti bidang kependudukan, Lem-
Pasca pengakuan kedaulatan pemer- saat dibawa dalam sidang Dewan Per- baga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
intahan Republik Indonesia Desember wakilan Kota Sementara (DPKS) pada Mita Noveria menyebut, arus urbanisa-
1949 dan pusat pemerintahan dikem- 1955. si yang tinggi, berdampak pada persoa-
balikan ke Jakarta, Wali Kota Syamsur- Penetapan kota Jakarta sebagai lan perumahan atau hunian di kota-kota
izal dan Soediro, wali kota sekaligus Daerah Istimewa (khusus) Tingat 1 di besar di Indonesia. Tanpa terkecuali di
gubernur pertama Jakarta dibuat kelim- awal 1957 semakin meningkatkan ge- Jakarta.
pungan menyiapkan hunian bagi pen- lombang urbanisasi. Jumlah penduduk Mita yang melakukan penelitian di
duduk Jakarta yang terus membengkak. Jakarta saat itu sudah mencapai 2,2 juta kota-kota besar seperti Surabaya, Me-
Saat Soediro memimpin sebagai wa- dan terus membengkak setiap tahun- dan dan Jakarta mengatakan, urbanisasi
likota pada 1953, jumlah penduduk Ja- nya. Bahkan di era 70an, di bawah kepe- yang didorong faktor migrasi warga ke
karta saat itu sudah mencapai lebih dari mimpinan Gubernur Ali Sadikin, Jakarta kota membuat populasi penduduk kota
1.982.000. sempat menutup diri bagi pendatang. meningkat cepat. Belum lagi pertamba-
Dalam Karya Jaya: Kenang-Kenan- Persoalan hunian pun semakin menggu- han penduduk kota karena faktor alami-
gan Lima Kepala Daerah Jakarta 1945- rita hingga saat ini. ah yakni angka kelahiran penduduk kota
1966, Soediro mengatakan urusan me- Tak hanya backlog, kampung-kam- itu sendiri.
nyediakan rumah sebagai beban moril pung kumuh juga menuntut untuk dibe- Jumlah penduduk yang terus ber-
yang tak ringan. Kakek aktor Tora Soe nahi. Berdasarkan Data BPS 2013, DKI tambah, akan selalu diiringi dengan
diro ini harus menyiapkan rumah bagi Jakarta masih menyisakan 223 RW ku- peningkatan kebutuhan akan sarana
puluhan ribu penganggur, buruh dan muh. Sementara dalam Rencana Pem- dan prasarana, termasuk kebutuhan pe-
pegawai yang belum kebagian rumah. bangunan Jangka Menengah Daerah rumahan. Keterbatasan lahan dan daya
Peserta didik
sedang melaksakan
ujian sekolah dengan
menggunakan sistem
Media Jaya Edisi 7 2019 9
online.