Page 5 - media_jaya_04_2014
P. 5



surat pembaca




Area Pasar Gembrong Macet Lagi


Redaksi Yth



Beberapa waktu lalu Pemprov DKI Jakarta menertibkan pasar, diantaranya Pasar 

Minggu, Pasar Jatinegara, dan Pasar Tanah Abang. Tak ketinggalan pasar mainan yakni Pasar 

Gembrong, di Jl. Basuki Rahmat juga ditertibkan. Penertiban itu terutama terkait dengan sikap 

pedagang kali lima (PKL) yang berjualan atau menggelar dagangan di tempat terlarang, seperti 

trotoar dan badan jalan.

Sekarang kondisi di Pasar Gembrong tidak tertib lagi. Pedagang mainan kembali berjualan 

di trotoar bahkan di badan jalan. Hal ini diperparah lagi oleh pengunjung atau pembeli yang 

parkir kendaraan semaunya di sekitar lokasi. Akibatnya sering terjadi kemacetan panjang, lebih- 

lebih pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu, di sana kemacetan yang panjang. Dari kampung 
Melayu kendaraan harus berjalan lambat begitu memasuki Jl Basuki Rahmat.

Kami berharap penertiban bisa berjalan terus menerus sampai masyarakat bisa mematuhi 


aturan atau disiplin. Untuk itu saya kira, setiap pelanggaran harus diberi sanksi tegas.



Pambudi,

Jl Damai,

Pondok Bambu, Jakarta Timur




Pasang CCTV Dimana-mana


Redaksi Yth



Di kota-kota yang sangat maju, smart city, kamera (CCTV) dipasang dimana-mana. 

Fungsinya banyak, diantaranya aksi pelaku tindak kejahatan mudah tertangkap kamera, 

pelanggar lalu-lintas pun mudah dikenali.

Ketertiban sebuah kota tercermin dari kondisi lalu-lintasnya. Kita menyadari betapi di 
Jakarta ini tiap menit terjadi pelanggaran/tidak disiplin. Contoh, parkir sembarangan, menerbos 

jalur busway, berhenti di zebra cross, motor lewat trotoar, dan sebagainya.

Kalau setiap pelanggaran bisa terbidik kamera khususnya nomor kendaraan, maka

pihak berwenang tinggal menjatuhkan sanksi. Denda misalnya, dan denda itu harus dibayar ke 

bank. Hal ini sudah mulai diterapkan ketika Dishub DKI menderek mobil yang parkir liar. Dengan 

kamerai tidak perlu menyebar petugas di mana-mana, cukup kamera yang (dengan IT tentunya), 

terghubung dengan data kendaraan yang dimiliki petugas/institusi.

Cara semacam ini memaksa masyarakat disiplin karena tak mau kena denda/ berurusan 

dengan aparat. Di zaman Informasi Teknologi (IT) demikian canggih, mengapa cara-cara smart 
tidak segera diterapkan, sementara akibat ketidakdisiplinan, kemacetan Jakarta makin tak 


terkendali, selain memang besarnya jumlah kendaraan.



Ria Rohani,

Jl Radio Dalam, Jakarta Selatan




Media Jaya l Nomor 04 Tahun 2014
5



   3   4   5   6   7